Mohon tunggu...
Giovanno Kresnapandya
Giovanno Kresnapandya Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

semua akan ada waktunya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kerugian Kegiatan Usaha di Sekitar Proyek MRT Fase II

17 Desember 2023   21:41 Diperbarui: 18 Desember 2023   19:40 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada 24 Maret 2019, pemerintah resmi melakukan groundbreaking proyek pembangunan MRT Jakarta Fase II yang membentang sepanjang 11,8 kilometer dari kawasan Bundaran HI hingga Ancol Barat. Jalur MRT Jakarta Fase II ditargetkan untuk melanjutkan koridor utara-selatan Fase I yang telah beroperasi sejak 2019 lalu, dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI. Dengan hadirnya pembangunan MRT Fase II ini, total panjang jalur utara-selatan menjadi sekitar 27,8 kilometer dengan total waktu perjalanan dari Stasiun Lebak Bulus Grab hingga Stasiun Kota sekitar 45 menit. 

Sehingga membuat tingkat konektivitas MRT Jakarta antar kawasan semakin tinggi. Salah satu kawasan yang akan dilewati oleh MRT Jakarta Fase II adalah kawasan Harmoni. Kawasan Harmoni merupakan salah satu kawasan strategis dan bersejarah di kota Jakarta. Kawasan Harmoni meliputi Jalan Hayam Wuruk dan Gajah Mada yang terdapat lapak-lapak seperti kedai makanan, toko swalayan, dan toko peralatan atau perlengkapan. Kawasan ini sudah menjelma menjadi kawasan perbelanjaan semi modern.

Proyek MRT Fase II ini telah memakan banyak tempat dan mengurangi efektivitas penggunaan jalan. Proyek ini telah melakukan penyempitan, penutupan, dan pengeboran jalan yang mengakibatkan akses parkir lapak yang berada di kawasan tersebut menjadi sulit. Dinas Perhubungan tidak hanya melakukan penyempitan jalan damun juga memberlakukan kebijakan contra flow. Proyek ini juga menyulitkan kita dalam mengakses jalan. Yaitu rekayasa lalu lintas periode 26 Agustus-31 Desember 2023. Yang meliputi jalan dari simpang Harmoni hingga simpang Jl. KH. Hasyim Ashari, arus lalu lintas hanya terdapat 1 lajur reguler tepatnya di depan Gedung BTN dan Duta Merlin. Sebagian arus lalu lintas menuju arah Kota dialihkan ke Jalan Hayam Wuruk, yang terdiri dari 2 lajur mixed traffic (contra flow).

Salah satu usaha yang terdampak adalah Jakarta Fruit Market. Sebuah toko buah yang berlokasi di Jl. Gajah Mada No.16 D-E-F, RT.12/RW.1, Petojo Utara, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta. Merupakan toko buah yang sudah berdiri cukup lama dan sangat terdampak oleh proyek MRT. Lapak usaha ini mengalami keterbatasan akses dan tidak adanya tempat parkir. Hal ini karena adanya penyempitan jalan dan pengeboran di area tersebut. Jalan raya dipersempit dari yang cukup untuk 5 mobil menjadi hanya untuk 1 mobil saja.

whatsapp-image-2023-12-14-at-20-13-20-26a3459b-65803db712d50f29eb3eaeea.jpg
whatsapp-image-2023-12-14-at-20-13-20-26a3459b-65803db712d50f29eb3eaeea.jpg

Penyempitan ini menyebabkan kemacetan padat dan membutuhkan perjuangan untuk mengakses tempat tersebut. Tidak hanya itu, secara tidak langsung proyek MRT ini juga merugikan usaha ini karena menurunnya omset hingga 80% serta banyak produk yang kadaluarsa dan barang fresh yang terpaksa dibuang. Ini karena menurunnya jumlah konsumen setiap harinya. Dikarenakan pendapatan dan omset menurun, pihak perusahaan sempat meminta penurunan pajak. Namun, tidak dikabulkan oleh kantor pajak dan tidak ada bantuan dari pemerintah. Dalam menghadapi dan mengatasi  kondisi ini, Jakarta Fruit mulai menggalakkan penjualan online, seperti menyediakan jasa delivery dan penjualan melalui media sosial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun