Mohon tunggu...
Vensca Virginia
Vensca Virginia Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku bukan penulis. Aku hanya butuh kanalisasi untuk mengaktualisasikan diri.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Rossi Ajarkan Kita Bagaimana Menjadi Seorang Petarung Sejati

9 November 2015   20:12 Diperbarui: 9 November 2015   20:24 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Drama yang tercipta di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu 8 November 2015, sampai saat ini masih terus diperbincangkan di media sosial, pun di media-media online, elektronik, dan media cetak. Sungguh luar biasa ketegangan yang tercipta di sirkuit yang akhirnya mencetak sejarah baru itu. Ya, sejarah tentang bagaimana seorang legenda berjuang dalam tekanan dari garis start paling buncit, dan finish di urutan ke-4 dalam pertandingan itu. Dan sejarah tentang bagaimana separuh penduduk dunia menaruh perhatian penuh untuk menyaksikan pertandingan balapan motorGP, layaknya pertandingan piala dunia atau liga eropa dalam sepak bola.

Sejarah ini tidak akan pernah dinikmati lagi dalam beberapa tahun mendatang. Mungkin akan jadi cerita yang melegenda di suatu waktu di masa depan oleh anak cucu Rossi, Lorenzo, Marquez maupun pecinta motorGP. Yang pasti, persaingan sengit di sirkuit Tormo, Valencia antara Rossi, Lorenzo, Marquez plus Pedrosa ibarat pertempuran Battle in Thermopylae, ketika Raja Leonidas memilih 300 Pasukan Sparta hanya untuk menahan Persia selama mungkin hingga seluruh Yunani bisa besatu untuk memukul mundur Persia.

Rossi memang telah dipukul mundur oleh Lorenzo dengan bantuan bala pasukan Marquez dan Pedrosa di ronde terakhir motorGP yg berlangsung di Valencia. Ini kedengaran aneh, tapi drama yang tersaji sudah seperti demikian. Lihatlah bagaimana Lorenzo dikawal Marquez dan Pedrosa pada pertandingan akhir. Lihatlah pula bagaimana permainan Marquez menghadang Rossi di Philipp Island dan juga Sepang, Malaysia. Semua terangkum dengan mencengangkan. Dan jutaan pasang mata dibuat penasaran.

Valentino Rossi telah mengakhiri motorGP 2015 dengan sangat melelahkan dan penuh tekanan. Dia kalah, dan gagal menjadi juara dunia. Tapi perjuangannya sungguh memukau dan menakjubkan. Rossi membuktikan dirinya sebagai seorang legenda. Rossi mengajarkan kita bagaimana cara menjadi seorang PETARUNG SEJATI. Sedang Marquez & Lorenzo ajarkan kita bagaimana cara kerja PARA PECUNDANG. Upsss, jangan marah untuk fans Lorenzo dan Marquez. :D

Rossi menunjukkan kepada dunia bagaimana duel di trek itu berlangsung., dan bagaimana olahraga ini diperlakukan dengan semestinya. Melakukan overtaking terhadap 22 pebalap di sirkuit berkarakter lambat seperti Valencia bukanlah perkara gampang. Bukan sembarang pebalap bisa melakukannya. Apalagi, dia menunggang motor yang kalah dari sisi power. Cuma Rossi yang bisa melakukan itu. Tidak heran, saat Lorenzo merayakan kemenangannya dengan membawa bendera Spanyol, Justru Rossi yang mendapat aplause luar biasa dari penonton. Rossi gagal meraih gelar dunia, tapi dia berhasil membuat dunia mengakui dirinya. FORSA VALE!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun