Mohon tunggu...
Ginna Megawati
Ginna Megawati Mohon Tunggu... Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran

Ilmu Kesehatan Masyarakat ; Ilmu Gizi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Rahasia Informasi Nilai Gizi: Panduan Cerdas Memilih Makanan Sehat

13 Februari 2025   18:27 Diperbarui: 13 Februari 2025   18:24 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernahkah Anda membeli makanan kemasan tanpa membaca label gizinya? Jika iya, Anda bukan satu-satunya. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa hanya sekitar 6,7% konsumen yang benar-benar membaca dan memperhatikan informasi nilai gizi pada produk yang mereka beli. Sebagian besar dari kita lebih fokus pada label halal, tanggal kedaluwarsa, atau sekadar nama produk. Padahal, informasi nilai gizi (ING) adalah alat penting untuk membantu kita membuat pilihan makanan yang lebih sehat.

Mengapa Informasi Nilai Gizi Itu Penting?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa informasi nilai gizi adalah kunci dalam mendorong pola makan sehat. Dengan mengetahui kandungan nutrisi dalam makanan kemasan, kita dapat menghindari risiko konsumsi gizi yang berlebihan atau justru kekurangan, yang dalam jangka panjang bisa berujung pada berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung.

Sebuah studi di Amerika Serikat bahkan menunjukkan bahwa ada perbedaan nyata dalam jumlah asupan energi, gula, garam, kolesterol, dan lemak antara mereka yang membaca label gizi dan yang tidak. Artinya, kebiasaan sederhana membaca label ini bisa berkontribusi besar terhadap kesehatan tubuh.

Budaya Makanan Instan dan Risiko Kesehatan

Di era modern ini, makanan kemasan dan siap saji semakin mendominasi pola konsumsi masyarakat. Kepraktisan dan harga yang lebih terjangkau membuat banyak orang lebih memilih produk-produk ini ketimbang makanan segar yang lebih alami. Namun, di balik kenyamanan tersebut, tersembunyi ancaman kandungan gula, garam, lemak jenuh, dan pengawet dalam jumlah tinggi yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Konsumsi makanan tanpa memperhatikan kandungan gizinya dapat menyebabkan ketidakseimbangan asupan nutrisi. Dalam jangka panjang, hal ini bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular, kanker, dan gangguan pernapasan kronis. Oleh karena itu, memilih makanan kemasan dengan bijak menjadi langkah penting dalam menjaga kesehatan.

Apa Itu Informasi Nilai Gizi?

Informasi nilai gizi adalah daftar kandungan zat gizi dan non-gizi yang wajib dicantumkan pada label makanan olahan. Biasanya, informasi ini disajikan dalam bentuk tabel dan mencantumkan berbagai keterangan penting seperti:

  • Takaran saji:  banyaknya produk pangan yang dikonsumsi dalam satu kali makan , ditulis dalam ukuran rumah tangga seperti sendok teh, sendok makan, keping, buah, biji, atau gelas. Merupakan bagian pertama yang tercantum pada informasi nilai gizi.
  • Jumlah sajian per kemasan: Total takaran saji dalam satu kemasan produk.
  • Energi total: Jumlah energi yang dihasilkan dari lemak total, protein, dan karbohidrat, biasanya ditulis dalam satuan kilokalori (kkal) per sajian.
  • Acuan Label Gizi (ALG): Digunakan untuk memberi keterangan mengenai kandungan gizi yang ada pada label produk pangan.
  • Angka Kecukupan Gizi (AKG): Rata-rata kecukupan zat gizi setiap hari berdasarkan golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan aktivitas tubuh. Dalam informasi nilai gizi, label pangan wajib mencantumkan persentase dari AKG yang dihitung berdasarkan ALG.
  • Informasi Zat Gizi
  • Lemak Total: Kandungan asam lemak dalam pangan dalam bentuk trigliserida. Lemak ini dapat dibagi menjadi lemak jenuh dan lemak tidak jenuh.
    • Lemak Jenuh: Banyak ditemukan pada produk hewani dan biasanya berbentuk padat pada suhu ruangan.
    • Lemak Tidak Jenuh (Unsaturated Fats): Tidak mengandung ikatan rangkap, berbentuk cair pada suhu ruangan, dan memiliki manfaat bagi tubuh. Terdiri dari monounsaturated dan polyunsaturated fats.
    • Lemak Trans (Trans Fat): Dibentuk melalui proses hidrogenasi dan berbahaya bagi jantung, pembuluh darah, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
    • Lemak total, lemak jenuh dan tidak jenuh dicantumkan dalam satuan gram per sajian dan persentase Angka Kecukupan Gizi (AKG) dalam tulisan tebal.
  • Protein: Mengandung semua asam amino yang berperan sebagai sumber energi (4 kalori per gram). Terdiri dari asam amino esensial (tidak bisa diproduksi tubuh) dan non-esensial (dapat diproduksi tubuh).
  • Karbohidrat: Menghasilkan 4 kalori per gram dan berfungsi sebagai sumber energi utama tubuh. Terdiri dari:
    • Karbohidrat Sederhana  dan Kompleks: Dikelompokkan berdasarkan struktur kimia dan kecepatan penyerapan dalam tubuh.
    • Dietary Fibers (Serat Pangan): Jenis karbohidrat yang sulit dicerna oleh usus halus.
    • Gula Total: Termasuk gula alami dalam makanan serta gula tambahan yang terdapat dalam makanan olahan seperti sukrosa dan dekstrosa
  • Vitamin: Berperan membantu enzim dalam pelepasan energi dari karbohidrat, lemak, dan protein.
    • Vitamin Larut Air: Vitamin B dan C.
    • Vitamin Larut Lemak: Vitamin A, D, E, dan K.
  • Mineral: Unsur kimia yang penting untuk menjaga fungsi tubuh. Dikategorikan menjadi: mineral makro: Dibutuhkan lebih dari 100 mg per hari (misalnya natrium, kalsium, kalium, sulfur, fosfor) dan mineral mikro: Dibutuhkan dalam jumlah kecil tetapi tetap vital bagi tubuh (misalnya zat besi, zinc, yodium, selenium, mangan).
    • Terdapat 14 mineral yang umumnya dicantumkan dalam informasi nilai gizi, seperti kalsium, klorida, kromium, yodium, besi, magnesium, mangan, fosfor, kalium, natrium, selenium, tembaga, molybdenum, dan seng.

Membiasakan Diri Membaca Label informasi Nilai Gizi

Tidak semua orang langsung terbiasa membaca label tersebut, tetapi kebiasaan ini bisa dibangun secara perlahan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Mulai dengan memahami informasi dasar seperti jumlah kalori, kandungan gula, lemak, dan garam dalam suatu produk.
  • Bandingkan beberapa produk sebelum membeli untuk memilih yang lebih sehat.
  • Berlatih membaca label tersebut  setiap kali berbelanja agar menjadi kebiasaan.
  • Jika ada istilah yang kurang dipahami, cari tahu lebih lanjut atau tanyakan kepada ahlinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun