Bentuk dan konsistensinya yang menyerupai kuping manusia merupakan alasan di balik namanya. Mungkin penampakan bahan makanan ini dalam bentuk segar maupun kering tidaklah menarik untuk sebagian orang. Meskipun demikian, jangan ragukan popularitasnya. Penduduk di berbagai belahan dunia mengenal manfaat jamur kuping dengan baik sehingga menghargainya sebagai makanan sehat yang lezat.
Selain tumbuh liar di alam dengan iklim tropis seperti pulau-pulau di Pasifik, jamur ini juga sudah banyak dibudidayakan secara komersial. Budidaya ini menjadikan jamur kuping sebagai bahan makanan yang relatif mudah didapat dengan harga yang murah. Tanpa mengenal cuaca dan musim, jamur ini dapat dibudidayakan dengan baik pada tingkat kelembaban sekira 70-80%. Indonesia yang memiliki tingkat kelembaban 70-95% adalah tempat yang ideal bagi pertumbuhan jamur kuping.
Terdapat tiga jenis jamur kuping, yaitu jamur kuping merah, hitam dan putih. Masing-masing jenis dikenal sebagai bahan makanan yang kaya manfaat. Warna hitam dan merah mungkin lebih umum kita jumpai sehari-hari. Salah satu jenis jamur kayu ini relatif lebih mudah dibudidayakan dibandingkan jamur lainnya dan siklus hidupnya pun terbilang singkat sehingga dalam waktu tiga minggu penanaman sudah bisa dipanen.
Bikin capcay atau sop bakal lebih mantap kalau pakai jamur kuping. Makan tekwan juga lebih enak dengan tambahan jamur kuping. Menu bihun atau misoa goreng pun akan terasa lebih spesial kalau dilengkapi dengan irisan jamur kuping. Menu jamur ini juga bisa dihidangkan ketika kita agak malas masak. Cukup ditumis dengan irisan bawang putih, cabai merah, sedikit daun bawang, tambahkan garam, sedikit gula dan penyedap rasa jika diperlukan. Selesai.
Jamur ini memang terbilang "supel", dapat dicampur dengan berbagai bahan makanan lain. Memiliki rasa yang cenderung netral memungkinkannya untuk menyerap secara sempurna kelezatan dari hidangan yang dibuat. Bukan hanya enak, jamur kuping juga kaya akan protein, karbohidrat, vitamin dan serat. Lebih istimewa lagi jamur kuping dikenal memiliki kandungan lemak yang rendah.Â
Dalam kebudayaan China jamur kuping lebih dari sekedar makanan sehat. Selama ratusan tahun jamur kuping telah menjadi bagian dari obat tradisional yang dikenal mujarab. Kandungan antioksidan dan nutrisi lainnya telah memungkinkan jamur kuping untuk digunakan sebagai bagian dari pengobatan tumor, kolesterol tinggi dan kadar gula darah tinggi. Selain itu manfaat jamur kuping juga dikenal luas untuk mengencerkan darah, meningkatkan kesehatan otak dan saluran pencernaan.
Di pasar tradisional kita bisa menemukan jamur ini dalam bentuk segar, sedangkan di supermarket mungkin lebih banyak disediakan dalam bentuk kering. Jamur kuping kering tidak bisa langsung dikonsumsi karena konsistensinya yang keras. Â Saat kering bagian atasnya berwarna hitam dan bawahnya tampak seperti berwarna krem. Sebelum bisa digunakan sebagai bahan masakan, jamur kuping kering perlu direndam sekira 15-20 menit dalam air hangat. Setelah direndam, warnanya akan berubah menjadi coklat tua dan ukurannya pun akan mengembang hingga 2-3 kali lipat dari ukuran saat kering.
Ketika jamur sudah kembali ke bentuk segarnya, jamur masih perlu dibersihkan dan dipotong-potong sesuai ukuran yang diinginkan. Jika dimasak dengan cara ditumis bersama bahan makanan lain, jamur ini bisa ditambahkan terakhir sehingga teksturnya tetap renyah dan tidak terlalu matang atau lembek.
Meskipun demikian ingatlah untuk selalu memasaknya dengan benar agar bebas dari bakteri jahat dan kandungan zat yang berbahaya. Memasak jamur kuping hingga mendidih dan matang juga memberikan keuntungan lain yaitu terjadinya peningkatan aktivitas antioksidan yang dikandungnya. Peningkatan ini tentu menjadikan manfaat jamur kuping yang dinikmati menjadi berlipat ganda bagi tubuh Anda. Tetapi sebagai catatan bagi yang cenderung memiliki kadar asam urat tinggi sebaiknya berhati-hati dalam konsumsi jamur. Penting diingat sebaik apapun sumber makanan jika asupannya berlebih bisa berdampak negatif. Salam sehat !
