Mohon tunggu...
Yeni Kartikasari
Yeni Kartikasari Mohon Tunggu... profesional -

I am a makeup artist, I enjoy working with models and being creative with makeup ideas. I am a qualified makeup artist and stylist which I really enjoy. I am very confident about my make up skills and know I would make my models very happy and satisfied, feeling confident and with increased self esteem through my work.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Oiran, Perempuan untuk Kepuasan

15 Mei 2012   14:09 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:15 1034
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oiran (花魁 adalah perempuan untuk kepuasan di jaman EDO (1600-1868) yang mempersembahkan kecantikan, karakteristik, pendidikan dan kemampuan dalam berseni. Untuk menjadi seorang Oiran mereka dididik berbagai tradisional skill termasuk chado (upacara pembikinan minuman teh), ikebana (merangkai bunga) dan kaligrapi. Oiran juga menimbulkan kesan negative sebagai pekerja sexual moderen. Meraka dituntut untuk berpengetahuan tinggi sehingga bisa menyeimbangi pembicaraan dengan para tamu, sebagai mana cantiknya seorang oiran tetapi berpengetahuan sempit akan kalah saingan dengan para oiran yang berparas tidak cantik tetapi berpengetahuan sosial tinggi, malah membuat para tamu kagum kepada mereka. Untuk menjadi seorang Oiran memerlukan tahap-tahap, dari mulai menjadi Maiko adalah penari anak atau disebut juga setengah perhiasan, Geisha adalah perempuan yang dididik tinggi untuk menjadi entertainer dalam musik atau menari di depan para tamu pria. Oiran berpakaian lebih komplek dari pada para geisha. Mereka memakai ornamen hiasan rambut berupa sisir dan pin dengan memakai berlapis lapis kimono mahal, mengikuti jaman Edo akhir. Tentunya mereka selalu menjadi undangan para pejabat tinggi jaman itu, tamu dari kalangan rendah tidak pernah diterima untuk ditemani para oiran. Oiran terakhir tercatat pada tahun 1761. Tetapi biasanya turis turis yang datang ke Japan khususnya daerah Kyoto memanfaatkan kesempatan berpoto atau hanya memakai kimono ala oiran sebagai tanda mata di berbagai photo studio.

1337090667757173790
1337090667757173790
Saya, sebagai makeup artist dan pencinta kebudayaan Jepang, mencoba berbagai macam Oiran makeup style yang tentunya sudah dirubah kebentuk sekarang. Kali ini saya menggunakan teman saya sebagai model yang kebetulan dia sangat ingin berpoto sebagai oiran. Dari mulai makeup, pemakaian kimono, photograph & pengeditan saya lakukan sendiri. Makeup dimulai dari jam 1 pagi selesai pemotretan jam 4 pagi dan besoknya saya harus bekerja untuk Mai Dori (pre wedding) dari jam 8 pagi sampe jam 4 sore. Waktu yang sangat padat dan melelahkan sekaligus menyenangkan. Sebagai mana beratnya pekerjaan kalau kita menyukainya adalah hal yang sangat membuat saya semangat.
13370904731154756655
13370904731154756655
13370905751461116377
13370905751461116377
Silahkan kalau ada teman teman di Indonesia atau di mana pun anda membutuhkan tenaga saya sebagai makeup artist, hubungi saya, Insyaallah saya akan memberikan yang terbaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun