Mohon tunggu...
Zavry W. Zaid
Zavry W. Zaid Mohon Tunggu... lainnya -

Chairman/CEO at Human Paradigm Enlightemen Foundation (HPEF/YPPI).Freelancer now n then. Nothing more interesting than immortality. In between, just passing n away while looking for the better future of body, mind n soul. Positive thinking, open minded, forget the past n forgiveness for a glorious of humanities.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memanusiakan Manusia

10 Mei 2011   00:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:54 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kazuo Murakami, Phd menulis buku The Devine Code of Life : Awaken Your Genes & Discover Hidden Talents. Buku yang diterbitkan oleh PT Mizan Pustaka dengan judul The Devine Message of The DNA : Tuhan dalam Gen Kita, telah mengalami cetakan ulang beberapa kali. Buku yang ringkas  dan bagus ini cukup menginspirasi dan menggugah pertanyaan diri tentang  siapa diri kita sesungguhnya sebagai umat manusia, ciptaan Tuhan (Allah) Yang Maha Esa.

Triliunan sel siap menjalankan fungsinya dalam tubuh manusia, seratus miliar diantaranya berada pada otak kita. Bayangkan dengan berat hanya sekitar 1,3 kq otak kita dijejali dengan miliaran sel yang tanpa kita sadari melaksanakan tugasnya secara proporsional. Masing-masing sel setiap detik, setiap menit secara terus menerus selama 24 jam saja  siap siaga dan aktif membantu optimalisasi kehidupan manusia. Berawal dari satu sel telur yang telah dibuahi, kemudian berkembang membelah diri berdiferensiasi dan terspesialisasi dalam peran dan fungsinya masing-masing. Pada setiap sel yaitu didalam inti sel terdapat asam deoksiribonukleat atau deoxyribonuleic acid yang lebih dikenal dengan DNA, sebagai kode genetik manusia yang memuat informasi pembentuk kehidupan. Optimalisasi fungsi-fungsi sel terutama sel-sel syaraf otak (neuron) yang membentuk jaringan terhubung melalui sinapsis akan meningkatkan kesadaran diri kita sebagai umat manusia yang mulia.

Dipercaya bahwa kebanyakan penyakit manusia berasal dari pikirannya sendiri. Hasil dari cara mendayagunakan pikiran dan otak kita akan mendatangkan penyakit atau sebaliknya menyembuhkan dan menghilangkan rasa sakit. Peran pengendalian pikiran melalui kebangkitan keberfungsian sel-sel otak dalam jaringan yang saling terhubung melalui sinapsis menguat. Tumbuhlah kekuatan dari dalam diri sendiri, dengan izin Allah, sehingga secara sadar kita bangkit memanusiakan sisi kemanusiaan yang ilahiah pada diri kita. Semua sisi baik melalui pemikiran positif kemanusiaan kita dapat diwujudkan, ketika integrasi secara optimal fungsi sel-sel dan jejaringnya dalam otak neo-korteks, sistem limbik dan batang otak terbangkitkan. Neo korteks terdapat pada sisi luar otak terdiri dari belahan kanan dan kiri.  Neo korteks menjalankan fungsinya dan bertanggungjawab terhadap deduksi logika, penalaran, analisis, hafalan, dan kreatifitas serta mampu mengendalikan naluri dasar alami hidup manusia untuk tetap sintas (survive). Neo korteks-lah yang membedakan manusia (hewan yang berpikir) dan hewan lainnya. Bagian otak yang sangat penting ini membuat kita mampu berintrospeksi, mempertanyakan subtansi siapa diri kita  dan mencipta kreasi hal-hal yang belum terpikirkan (think the unthinkable). Struktur lapisan otak tengah yang disebut sistem limbik mendukung kehidupan dasar manusia dalam hal pengaturan hormon, kendali/ekspresi emosional dan selera serta panca indra.  Batang otak (brain stem) berfungsi dan bertanggungjawab atas sistem syaraf otonom yang mengatur  kehidupan dasar tubuh, pencernaan, pernapasan dan sirkulasi. Kekuatan yang menakjubkan dan tak terduga atas ragam prestasi dalam kehidupan fisik manusia berasal dari batang otak. Hanya dengan memadukan dan mendayagunakan sepenuhnya ketiga lapisan otak itulah kita mampu memanusiakan kehidupan manusiawi kita. Bukan hal-hal lain diluar diri kita, kecuali Allah, Tuhannya seluruh umat manusia dan alam semesta.

Banyak sudah buku-buku yang ditulis mengenai pemberdayaan diri untuk membangkitkan keberfungsian otak dan hati secara optimal. Namun semuanya terpulang balik kepada kesadaran diri kita. Kesadaran diri hanya dapat diperoleh dari dalam diri sendiri, bukan dari luar, melalui orang lain ataupun lingkungan.  Apabila kita tidak hati-hati, berbagai pengaruh dari luar diri, bahkan luar negeri (asing) bukan meningkatkan kesadaran diri kita, sebaliknya dapat merusak dan merancukan sistem nilai luhur dan mendegradasi kemanusiaan kita.  Maka galilah dan berdayakanlah secara optimal segenap anugerah terbesar dari Allah dalam diri kita. Dengan demikian kita beranjak untuk lebih manusiawi dengan berkah Ilahi dalam sikap hidup yang kreatif, produktif, damai, sejahtera dan bahagia. Berhasil memuaskan hasrat mulia serta ilahiah dalam jiwa dan otak/pemikiran kita. Semoga kita mampu membangkitkan kesadaran dalam diri mencerahkan pikiran berbagi kebaikan untuk sesama manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun