Secara etimologi hedonisme berasal dari bahasa Yunani yaitu hedone yang berarti kenikmatan atau kesenangan dan isme artinya ajaran. Sedangkan secara terminologi hedonisme adalah paham atau ajaran yang menyatakan bahwa di dunia ini hanya ada kenikmatan dan kesenangan saja dan hedonisme ini merujuk atau berkaitan dengan materi.
Apa sih yang menyebabkan seseorang bisa melakukan gaya hidup hedonisme?
1. Faktor eksternal
Faktor eksternal ini muncul dari luar atau berasal dari lingkungan. Ketika orang-orang di sekitarnya mempunyai gaya hidup hedon maka seseorang akan cenderung mengikuti gaya hidup tersebut dan kemungkinan besar di antara mereka akan saling adu materi. Media sosial juga termasuk salah satu dari faktor eksternal terjadinya gaya hidup hedonisme karena di dalam media sosial semua orang bisa mengupdate barang-barang mewah meskipun bukan miliknya. Di mana hal tersebut dapat memicu orang untuk melakukan gaya hidup hedon.
2. Faktor internal
Faktor internal ini muncul dari dalam diri sendiri yaitu keinginan atau nafsu untuk mengikuti semua yang berbau gaya hidup hedonisme, keinginan yang ada di dalam diri sendiri ini sulit terkontrol jika kita tidak bisa mengendalikannya, berperilaku konsumtif (boros dalam berbelanja).
Gaya hidup hedonisme dapat menyebabkan seseorang memiliki rasa gengsi yang berlebih di karenakan gaya hidup ini membawa seseorang untuk menunjukkan materi kepada orang-orang kemudian boros dalam berbelanja. Hal ini lah yang nantinya memicu orang akan mempunyai rasa gengsi. Rasa gengsi ini menimbulkan kecenderungan seseorang untuk melakukan gaya hidup hedonisme secara terus-menerus karena mereka tidak mau di bilang miskin ataupun tidak mempunyai barang-barang mewah.
Rasa gengsi juga menjadi pemicu seseorang untuk melakukan gaya hidup hedonisme yang berlebihan. Tidak banyak orang-orang di sekitar mempunyai gaya hidup hedon tetapi pada kenyataannya segi finansial mereka lemah atau disebut kurang mampu. Karena itu rasa gengsi dapat memperparah keadaan untuk mengikuti gaya hidup hedon tetapi tidak diimbangi dengan aspek finansial dirinya sendiri. Mereka berperilaku konsumtif, membeli barang bukan karena kebutuhan tetapi karena keinginan dan hanya untuk kesenangan semata saja.
Akibat dari seseorang melakukan gaya hidup hedonisme ini akan menyebabkan keuangan seseorang menjadi tidak terkontrol di karenakan boros dalam berbelanja apalagi jika gaya hidup hedonisme ini dilakukan karena gengsi, maka hal tersebut akan berakibat pada dirinya sendiri atau menyiksa diri, mengikuti gaya tetapi tidak sesuai dengan keadaan ekonomi.
Maka dari itu, hindari gaya hidup hedonisme dengan cara merubah pola pikir yang tadinya konsumtif (berbelanja karena keinginan) beralih menjadi produktif (mempertimbangkan produktivitas nya di masa sekarang dan masa yang akan datang). Dan turunkanlah rasa gengsi agar kita tidak memiliki gaya hidup hedonisme yang nantinya rasa gengsi ini akan berpengaruh terhadap kesehatan mental serta keadaan ekonomi dan terutama seseorang harus bisa memilih pergaulan hindari berbaur dengan orang-orang yang memiliki gaya hidup hedonisme. Serta kita harus bijak dalam menggunakan sosial media, karena pengaruh media sosial sangat tinggi terhadap seseorang untuk memiliki gaya hidup hedonisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H