Mohon tunggu...
Sri ginanjar
Sri ginanjar Mohon Tunggu... Administrasi - Moms

Ibu Rumah tangga dan Guru

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Adilkah Jika Pemimpin Menganut "Like or Dislike"?

27 April 2019   15:03 Diperbarui: 27 April 2019   15:20 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah kita berfikir kenapa atasan kita selalu memberikan kesempatan untuk naik jabatan, mendapatkan proyek,  mendapatkan pelatihan ke orang itu saja dan selalu orang yang sama. Lalu bagaimana dengan karyawan yang lain yang kemampuannya jauh lebih bagus. Ataupun atasan kita itu selalu membela karyawan yang dekat dengan nya meskipun salah?  Nah itu salah satu indikasi atasan kita sudah mulai tidak profesional dan mungkin saja dalam manajemen ada LIKE OR DISLIKE.

Budaya perusahaan memang didapat dari apa yang kita rasakan selama kita bekerja, pada dasarnya budaya perusahaan harusnya mampu menimbulkan rasa memiliki karyawan terhadap perusahaan supaya menjadi pemicu karyawan untuk bekerja lebih baik. Namun ketika yang menjadi dasar kita bekerja adalah like or dislike apakah ini budaya perusahaan yang baik???

Ketika like or dislike tetap dijadikan dasar dalam budaya perusahaan tampaknya proses transformasi yang sedang terjadi ini tidak akan mengubah banyak hal. Setiap individu akan tetap bekerja dengan dasar like or dislike, ketika dia bekerja dengan orang yang dia sukai maka suasana kerja akan menjadi lebih baik dan lebih hidup sehingga bisa meningkatkan motivasi dari setiap pekerja yang ada dalam satu unit tertentu. Namun ketika seseorang bekerja dengan orang yang tidak disukainya maka yang terjadi adalah suasana kerja tidak akan pernah kondusif, pergunjingan dibelakang orang yang tidak disukai menjadi hal yang lumrah atau wajar.

Pada dasarnya mungkin bagi sebagian karyawan yang sudah lama mungkin sistem like or dislike ini tidak menjadi masalah bahkan mungkin akan lebih menguntungkan, karena tidak menutup kemungkinan karyawan lama sudah memiliki waktu yang lebih lama dari ngan atasan sehingga sudah cukup waktu untuk mendekati atasan supaya atasannya menjadi LIKE sehingga dengan gampang mendapatkan promosi jabatan, proyek dan yang menguntungkan untuknya. Lalu bagaimana untuk karyawan  baru akan teredukasi ketika apa yang yang  dilihat dan apa yang  dirasakan hanya didasarkan pada like or dislike.

Mau bagaimanapun juga like or dislike bukan merupakan sebuah budaya perusahaan yang perlu dilestarikan. Karena like or dislike bukan merupakan budaya perusahaan melainkan perilaku individu yang ada dalam perusahaan tersebut. Perilaku individu yang harus dibenahi agar tidak mempengaruhi performance perusahaan.

Peran seorang pemimpin sangat penting untuk menghilangkan faktor like or dislike ini. Pemimpin harus bisa menghilangkan hal ini dan juga menumbuhkan budaya perusahaan yang lebih baik lagi. Pemimpin disini bukan hanya pemimpin unit organisasi namun adalah pemimpin perusahaan. Hal ini dikarenakan pembentukan budaya perusahaan bisa Top Down, yang artinya pembentukan budaya perusahaan dimulai dari atas dan diturunkan kebawah dengan adanya kebijakan. Bagaimanapun juga budaya perusahaan seharusnya bisa meningkatkan kinerja dari setiap individu yang ada di dalam perusahaan tersebut dan juga bisa lebih memotivasi setiap individu tersebut.

Semoga diperusahaan tenpat kita bekerja bukan penganut budaya LIKE OR DISLIKE. 

Gina untuk kompasiana

Karawang, April 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun