Mohon tunggu...
Sri ginanjar
Sri ginanjar Mohon Tunggu... Administrasi - Moms

Ibu Rumah tangga dan Guru

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Harapan pada Program Keluarga Harapan

18 Februari 2019   23:33 Diperbarui: 18 Februari 2019   23:55 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
nasional.kontan.co.id

Sejak tahun 2007 pemerintah mengeluarkan sebuah terobosan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin. Program tersebut disebut dengan Program Keluarga Harapan (PKH).

Tahukah kita sasaran dari PKH adalah pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat PKH. Maksud bersyarat disini yaitu pemberian PKH hanya akan diberikan kepada masyarakat yang benar-benar kurang mampu dan sangat layak untuk menerima bantuan. 

PKH membuka akses keluarga miskin terutama ibu hamil dan anak untuk memanfaatkan berbagai fasilitas layanan kesehatan (faskes) dan fasilitas layanan pendidikan (fasdik) yang tersedia di sekitar mereka. Manfaat PKH juga mulai didorong untuk mencakup penyandang disabilitas dan lanjut usia dengan mempertahankan taraf kesejahteraan sosial.

Adanya Program Keluarga Harapan menimbulkan berbagai dampak. Bukan hanya dampak positif akan tetapi ada juga dampak negatif.

Dampak positif dari PKH yaitu adanya penurunan kemiskinan di Indonesia. Sesuai dengan tujuan utama PKH dalam menurunkan kemiskinan terlihat nyata semakin mengemuka mengingat jumlah penduduk miskin Indonesia pada tahun 2017 terjadi penurunan kemiskinan dari 10,64% pada bulan meret 2017 menjadi 10,12% pada bulan September 2017 dari total penduduk atau 27.771.220 jiwa penduduk pada bulan Maret menjadi 26.582.990 jiwa penduduk pada bulan September dengan total penuruan penduduk miskin sebanyak 1.188.230 atau penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 0.58% (BPS,2017).

Akan tetapi sadarkah bahwa ada dampak negatif yang akan mengikuti Program PKH  dampak negatif itu yaitu diantaranya akn meningkatkan kemalasan bagi keluarga yang memperoleh bantuan tersebut. 

Beberapa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjadi malas untuk mencari pekerjaan lain atau mencari penghasilan lain karena mereka berfikir hanya dengan diam dirumah mereka sudah pasti akan mendapat bantuan dari PKH. Bahkan mereka akan berfikir mereka tidak perlu cape bekerja untuk mendapatkan uang, mereka cukup menunggu dana PKH masuk kedalam rekening mereka.

Dampak negatif lainnya adalah munculnya rasa kecemburuan sosial bagi keluarga yang tidak menerima dana dari PKH. Tidak menutup kemungkinan kecemburuan tersebut akan menimbulkan ketidak harmonisan antar penduduk.

Dengan adanya dampak negatif dan positif  alangkah baiknya pemerintah meninjau ulang terkait Program Keluarga Harapan. Alangkah baiknya ketika masyarakat miskin itu diberikan lapangan pekerjaan bukan diberikan dana tunai langsung. Ketika KPM diberikan lapangan pekerjaan maka mau tidak mau KPM harus tetap memiliki semangat untuk bekerja. Supaya mampu menekan dampak negatif dari program tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun