What : Waktu dan Weton Dalam Konteks Pengendalian Diri dan Penentuan Hari Baik
Waktu
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996), Waktu atau masa adalah seluruh rangkaian yang berproses dengan keadaan dalam kehidupan. Skala waktu dapat diartikan sebagai interval antara dua keadaan atau  kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Waktu adalah konsep yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena ia mengatur hampir setiap aspek dari eksistensi kehidupan. Secara mendasar, waktu bukan hanya memberikan kerangka ukuran atau alat hitung, tetapi juga mencakup cara manusia memahami perubahan, pertumbuhan, serta keterhubungan dengan alam semesta. Waktu terdiri dari berbagai dimensi dan konsep yang beragam, tergantung dari sudut pandang atau pendekatan yang digunakan. Berikut beberapa komponen utama yang membentuk konsep waktu:
1. Waktu Linier, adalah pandangan yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari yang berlangsung dalam urutan kronologis, dalam konteks ini waktu dianggap bergerak secara lurus dari masa lalu, melalui masa kini, menuju masa depan. Misalnya, sistem tanggalan menurut nalar imajinasik seperti, milenium (1000 tahun), abad (100 tahun), Dasawarsa (10 tahun), Windu (8 tahun), Lustrum (5 tahun), tahun (12 bulan), bulan (28-31 hari), minggu (7 hari atau 5 hari dalam konteks jam kerja), hari (24 jam), jam (60 menit), dan menit (60 detik).
2. Waktu Siklikal, atau waktu siklis memandang waktu sebagai sesuatu yang berulang dan bersifat siklikal. Seperti pandangan budaya tertentu yang dikenal tradisi Jawa dengan konsep weton. Misalnya, musim, generasi, atau siklus astrologis. Konsep waktu siklis menekankan pada repetisi, regenerasi, dan kesinambungan, di mana masa lalu, masa kini, hingga masa depan yang dianggap saling terkait dan berulang dalam pola yang tetap.
Selain itu, waktu terdiri dari 2 makna yang saling berkaitan, yaitu:
- Makna Semiotika, dalam konteks waktu, makna semiotika mencakup bagaimana simbol atau tanda yang terkait dengan waktu, seperti sistem penanggalan, jam, atau bahkan kata-kata yang menggambarkan waktu yang diinterpretasikan. Contohnya seperti tua-muda, kuna, klasik, modern, dan postmodern yang termasuk ke dalam makna semiotika temporal dan historis, yang menggambarkan periode waktu serta perkembangan budaya dan sosial.
- Makna Imajinasi, dalam kaitannya dengan waktu, makna imajinasi memungkinkan manusia untuk membayangkan berbagai skenario masa depan atau merefleksikan masa lalu dengan cara yang subjektif. Imajinasi memungkinkan manusia untuk mengubah makna waktu dalam konteks yang lebih abstrak atau kreatif.
Manajemen Waktu
Peter Drucker, seorang pakar manajemen terkenal, menyatakan bahwa manajemen waktu adalah suatu keterampilan yang harus dipelajari dan diterapkan. Menurutnya, manajemen waktu melibatkan pemahaman terhadap prioritas, pengorganisasian waktu, serta kemampuan untuk menghindari pemborosan waktu.
WetonÂ