Mohon tunggu...
gina pundiarsih
gina pundiarsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nama saya Gina Pundiarsih hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Perkembangan Islam di Turki Usmani

8 Agustus 2024   07:58 Diperbarui: 8 Agustus 2024   08:03 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2). Bidang Intelektual atau Ilmu Pengetahuan
Pada abad ke-19, pemerintahan Turki Utsmani menunjukkan kemajuan dalam bidang intelektual melalui penerbitan surat kabar seperti Takvini Veka, Tasviri Efkyar, dan Terjumani Ahval. Transformasi pendidikan terjadi dengan mendirikan berbagai tingkatan sekolah dan fakultas. Sastrawan seperti Ibrahim Shinasi juga muncul dengan karya-karya yang dihasilkan setelah studi di luar negeri.

3). Bidang Kebudayaan
Dinasti Utsmani di Turki memajukan peradaban Islam pada zaman keemasannya, dengan munculnya tokoh-tokoh terkenal seperti Nafi' dan Yusuf Nabi dalam bidang sastra. Katip Celebi dan Evliya Celebi juga lahir sebagai penulis terkenal. Mustafa bin Abdullah, dikenal sebagai Katip Celebi, menampilkan buku bergambar penting dalam karyanya, serta membangun masjid-masjid yang indah bersama dengan seni arsitektur Islam. Masjid Al-Muhammadi dan lainnya dihiasi dengan kaligrafi indah. Pada masanya, Sulaiman al-Qanuni membangun banyak bangunan di kota besar dan lainnya, dipimpin oleh arsitek Sinan.

4). Bidang Keagamaan
Kehidupan keagamaan di Turki Utsmani dipengaruhi oleh ulama, mufti, dan tarekat seperti Al-Bektasiy dan Al-Maulawiy. Penguasa cenderung taklid terhadap satu mazhab. Pada dasarnya, terdapat beberapa faktor yang mendorong kemajuan yang terjadi di masa dinasti Turki Utsmani, diantaranya adalah:

a. Adanya sistem pemberian hadiah berupa tanah kepada tentara yang berjasa.
b. Tidak adanya diskriminasi dari pihak penguasa.
c. Kepengurusan organisasi yang cakap.
d. Pihak Turki memberikan perlakuan baik terhadap saudara-saudara baru dan memberikan kepada mereka hak rakyat secara penuh.
e. Turki Ustmani telah menggunakan tenaga-tenaga profesional dan terampil.
f. Kedudukan sosial orang-orang Turki telah menarik minat penduduk negeri-negeri Balkan untuk memeluk agama Islam.
g. Rakyat memeluk agama Kristen hanya dibebani biaya perlindungan (jizyah) yang relatife murah dibandingkan pada masa Bizantium.
h. Semua penduduk memperoleh kebebasan untuk menjalankan kepercayaannya masing-masing.
i. Karena Turki tidak fanatik agama, wilayah-wilayah Turki menjadi tempat perlindungan orang-orang Yahudi dari serangan kerajaan Kristen di Spanyol dan Portugal pada abad ke-16.

2. Kemunduran Turki Usmani
Penyebab utama kehancuran Kerajaan Turki Utsmani adalah ketergantungan sistem birokrasi pada kemampuan Sultan dalam mengendalikan pemerintahan. Seorang Sultan yang lemah mempercepat keruntuhan, namun seorang Sultan yang cakap bisa memperlambat proses korosi politik. Setelah kematian Sultan Sulaiman al-Qanuniy pada tahun 1566 M, mulai terjadi kemunduran kerajaan. Kenaikan Sultan Salim II dianggap sebagai awal keruntuhan Turki Utsmani, dengan semangat prajurit yang melemah dan serangkaian kekalahan dalam pertempuran. Tanda keruntuhan semakin jelas dengan penyerahan wilayah kepada penguasa asing. Pemberontakan di berbagai wilayah juga melemahkan kekuasaan Utsmani. Akhirnya, pada tahun 1924 M, berdirilah Republik Turki dan Mustafa Kemal Ataturk menjadi presiden pertamanya, mengakhiri keberadaan Kerajaan Turki Utsmani yang pernah kuat dan besar. Lebih lanjut, dalam bukunya, Syafiq A. Mughni melihat ada tiga hal yang menjadi faktor kehancuran Turki Usmani, yaitu sebagai berikut:

A.  Kelemahan para Sultan dan sistem birokrasi
B.  Kemerosotan kondisi sosial ekonomi
C.  Munculnya kekuatan Eropa

Kesimpulan
Kerajaan Turki Utsmani memiliki sejarah panjang yang terkait erat dengan Islam dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan seperti budaya, politik, dan seni. Dari awal berdirinya pada tahun 1300 M, Turki Utsmani mengalami kemajuan dalam militer, pemerintahan, dan pembangunan fisik. Meskipun mengalami kemunduran dan akhirnya hancur pada abad ke-20, faktor-faktor seperti kelemahan para sultan, sistem birokrasi, dan kemerosotan ekonomi berpengaruh besar. Interaksi Turki Utsmani dengan berbagai peradaban di wilayah yang dikuasainya juga memiliki dampak signifikan, di mana peradaban yang lebih kuat memberikan pengaruh besar terhadap yang lebih lemah.Pendahuluan

Turki Utsmani, sebuah kerajaan besar yang menguasai wilayah luas di tiga benua selama berabad-abad, memiliki sejarah erat dengan Islam. Perkembangan Islam di Turki Utsmani tidak hanya membentuk identitas religius kerajaan ini, tetapi juga memengaruhi budaya, politik, dan seni yang berkembang di bawah kekuasaannya. Artikel ini akan menelusuri perjalanan perkembangan Islam di Turki Utsmani, mulai dari awal berdirinya kerajaan hingga runtuhnya pada abad ke-20.  Dengan fokus pada faktor-faktor kunci yang mendorong perkembangan Islam, seperti peran para penguasa, pengaruh para cendekiawan, dan interaksi dengan budaya lain, kita akan mengungkap bagaimana Islam menjadi kekuatan utama yang membentuk peradaban Turki Utsmani. Melalui analisis sejarah, kita akan memahami bagaimana Islam tidak hanya menjadi agama resmi kerajaan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi seni, arsitektur, hukum, dan kehidupan sosial masyarakat Turki Utsmani.

Pembahasan

A.  Sejarah Munculnya Kerajaan Turki Usmani

Kerajaan Turki Utsmani berdiri pada tahun 1281 di Asia Kecil. Kata Utsmani diambil dari nama kekek mereka yang pertama dan pendiri kerajaan ini yaitu Utsman bin Ertoghril bin Sulaiman Syah dari suku Qayigh, salah satu cabang dari keturunan Oghus Turki. Sesampai di Anatolia, mereka diterima oleh penguasa Seljuk, Sultan Alauddin yang sedang berperang melawan kerajaan Bizantium atas jasa baiknya itu, Sultan Alauddin menghadiahkan sebidang tanah di Asia Kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Pada tahun 1300 M, bangsa Mongol menyerang kerajaan Seljuk dan Sultan Alauddin II terbunuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun