Mohon tunggu...
ginanjar indra kusuma nugraha
ginanjar indra kusuma nugraha Mohon Tunggu... Dosen - Tiada Daya dan Upaya melainkan atas Izin Allah SWT..

Pemuda pekerja keras, jujur, mandiri, berusaha lurus dalam hidupnya, taat ama ortu, serta menghargai sesama..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ada Apa dengan Maskapai Penerbangan Malaysia (MAS)???

20 Juli 2014   08:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:50 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belum lekang dari ingatan kita, duka dari keluarga korban pesawat MAS MH370 yang hilang pada 8 maret 2014 dan sampai saat ini keberadaan pesawat itu masih belum diketahui pasti. Spekulasi pun bermunculan mulai dari motif pembajakan, meledak di udara, kehabisan bahan bakar, lost contact hingga jatuhnya pesawat, namun sampai detik ini titik terang itu urung didapatkan kepastiannya. Kembali, tragedi yang lebih tragis menimpa pesawat MAS MH17 yang diduga jatuh ditembak rudal darat di wilayah timur Ukraina pada 17 Juli 2014. Lokasi jatuhnya pesawat tepatnya diantara Krasni Luch di Luhansk dan Shakhtarsk di kawasan Donetsk, sekitar 40 km dari perbatasan Rusia. Wilayah itu akhir-akhir ini tengah dalam pertempuran antara pasukan Pemerintah Ukraina dan milisi separatis pro Rusia. Ukraina telah mengumumkan bahwa kawasan udara itu sebagai zona larangan terbang. Saling tuduh dan lempar tanggung jawab antara Pemerintah Ukraina dan Rusia atas tertembaknya pesawat naas yang mengangkut 154 orang warga negara Belanda, 27 Australia, 43 Malaysia (termasuk 15 awak), 12 Indonesia dan 9 Inggris. Penumpang lain berasal dari Jerman, Belgia, Filipina dan Kanada.

Merunut peristiwa tersebut, menggelitik dibenak saya, apakah ini memang musibah ataukah suatu konspirasi besar untuk menjatuhkan Maskapai Penerbangan Malaysia (MAS)? Mengutip dari sumber yang saya baca (Tribun Pontianak, 2014), "Malaysia Airlines adalah maskapai yang sangat besar dan memiliki reputasi yang sangat baik di dunia pernebangan. Malaysia Airlines adalah salah satu dari enam maskapai di dunia yang mendapat penghargaan bintang 5 dari Skytrax". Dan, apakah ini suatu kebetulan ataukah yang lainnya, dimana pesawat tersebut memiliki jenis yang sama yaitu Boeing 777-200.

Kembali jatuhnya pesawat MAS dalam kurun empat bulan setelah hilangnya pesawat MAS MH370 bisa menjadi awal dari keruntuhan maskapai terbesar milik pemerintah Malaysia tersebut. Hal ini dipercaya oleh Capt Sardjono Jhony, mantan Dirut PT Merpati Nusantara Airlines, Jumat (18/7/2014). "Apapun penyebabnya, saya melihat ini bisa jadi akhir dari Malaysian Airlines. Berbisnis normal saja semua Airlines sedang bermasalah, apalagi ditimpa kemalangan beruntun seperti ini, MH 370 masih misteri, sekarang MH17," kata Jhony (Tribunnews, 2014).

"Sedikit goncangan yang terjadi disuatu maskapai bakal berpengaruh terhadap maskapai tersebut. Kalau kena goncangan sedikit saja berpengaruh, apalagi ditimpa accident berturut-turut dengan korban jiwa yang tidak sedikit. Pasti ada pertanyaan besar terhadap level of safety and security si maskapai," ujarnya.

"Dia juga menyebutkan, setelah kejadian hilangnya MH370 yang tidak jelas hingga sekarang yang juga mengorbankan ratusan penumpang dan jatuhnya pesawat ini, Malaysia Airlines tidak lagi memiliki waktu untuk memperbaiki nama baik mereka. "Keburu 'kecemplung' dalam kesulitan keuangan," jelas Jhony.

Musibah ataukah ada suatu konspirasi besar untuk saling menjatuhkan diantara kompetitors, ataukah suatu kepentingan politik, patut untuk dielaborasi (diteliti) lebih lanjut.

Sumber:


  1. TRIBUNnews.com – Jum, 18 Jul 2014
  2. ______________ - Sabtu, 19 Juli 2014

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun