Mohon tunggu...
Agung Ginanjar
Agung Ginanjar Mohon Tunggu... -

Ig : @agunggjrr Twitter: @aginanjarrr Facebook: Agung Ginanjar Sampoerna Academy Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hipernova, supernya supernova

14 September 2017   22:31 Diperbarui: 15 September 2017   17:50 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

                Hipernova adalah ledakan bintang yang memiliki kekuatan 100 kali lebih besar daripada supernova. pada umumnya, ledakan tersebut diyakini berasal dari pancaran sinar Gamma dalam waktu yang lama. Kejadian tersebut menandakan telah berakhirnya umur suatu bintang. ketika hipernova terjadi, kecerlangannya lebih cerlang dari supernova dan menghasilkan energi 100 kali lebih besar dari supernova. Di tahun 1990, kata hipernova sempat digunakan untuk menggambarkan teori tentang suatu ledakan besar, misalnya penggabungan lubang hitam supermasif.

                 Penyebab hipernova sama dengan supernova, yaitu seumur hidupnya bintang akan melakukan fusi nuklir hidrogen untuk menghasilkan cahaya dan energi sebagai bahan bakar. Saat hidrogen dalam inti bintang habis, ini akan memanas sampai fusi nuklir helium menjadi karbon bisa terjadi. Di lanjutkan hingga masa bintang tidak cukup untuk melanjutkan fusi nuklir. Pada tahap ini bintang akan membengkak menjadi lebih besar tetapi intinya menjadi kecil dan padat.Akibatnya sendiri karena fusi nuklir telah berhenti dan akhirnya bintang pun memunculkan tekanan yang luar biasa dan akhirnya meledak.

Dalam meledaknya hipernova, gelombang kejut pun terjadi. Akibatnya gelombang kejut itu bintang akan melontarkan material-material logam, bintang yang meledak dapat menimbulkan logam dari meterial bintang itu sendiri. Bintang yang meledak dapat menimbulkan kehidupan baru, yakni ketika terjadi gelombang kejut bintang melontarkan meterialnya, dan materialnya bisa menjadi planet baru bahkan bintang baru. Bintang yang meledak di bawah 1 kali massa matahari akan menjadi katai putih, bintang yang meledak diatas 1 kali matahari dan di bawah 10 kali massa matahari maka akan menjadi nebula planet, sedangkan bintang yang kekuatan meledaknya diatas 10 kali massa matahari maka akan menjadi lubang hitam (black hole).

Hipernova sudah ditemukan jejaknya yaitu pada MF83 dan NGC5471B, yang keberadaanya di galaksi spiral M101. Selain itu, jejak hipernova juga ditemukan pada tahun 2002 di M74 ketika salah satu bintang masif meledak. Ledakan sinar gamma. GRB 030329, yang dilihat pada tahun 2003 juga diketahui memiliki spektrum yang cocok dengan ciri-ciri hipernova. GRB yang terjadi pada jarak 2.6 milyar tahun cahaya tersebut terjadi di area Rasi Leo dan diamati oleh High Energy Transient Explorer (HETE-II) milik NASA. Ada salah satu bintang yang diduga berakhir sebagai hipernova dimasa depan yaitu bintang Eta Carina di rasi Carina.

Hipernova hanya terjadi di bintang yang massanya besar, karena bintang yang massa nya besar akn menyebabkan ledakan yang besar pula. Hipernova bukan hanyalah akhir suatu bintang, tapi bisa juga menjadi awal menjadi kehidupan yang baru. Karena hipernova dapat menciptakan planet dan kehidupan baru dalam kurun waktu jutaan atau miliyaran tahun ke depan. Hipernova adalah fenomena yang sangat berbahaya dan indah karena hipernova menciptakan warna-warni dan cahaya yang beragam di angkasa.

               

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun