Menurut kamus KBBI, psikologi sering dikaitkan dengan pendidikan karena merupakan ilmu yang mempelajari proses mental normal dan abnormal serta pengaruhnya terhadap perilaku, ilmu pengetahuan, gejala, dan fungsi mental. Menurut kamus KBBI, pendidikan adalah proses perubahan sikap dan perilaku seseorang atau kelompok, dan melalui pendidikan dan latihan untuk tumbuh menjadi pribadi yang matang.Â
Keduanya adalah proses tidak langsung dari perilaku dan pikiran manusia. Pendidikan sebagai wadah dalam proses perubahan sikap dan perilaku manusia, dan psikologi sebagai ilmu peralihan. Seiring bertambahnya usia, orang  mengeluh, menyerah pada masalah, dan lebih sering mengalami masalah. Mereka bekerja dan belajar terlepas dari psikologi atau pola pikir mereka. Akibatnya,  bunuh diri dan kondisi mental yang tidak sehat seperti stres dan depresi tidak jarang terjadi. Salah satu alasannya adalah ketidakseimbangan antara tubuh yang selalu aktif  dan aktif, dan pikiran di dalam tubuh itu sendiri.Â
Hal ini dapat menyebabkan masalah serius seperti depresi. Tapi sekarang zaman semakin rumit. Sebagai masyarakat, kita  bisa berbagi cerita dan mengadu tentang tempat dengan berkonsultasi dengan psikolog dan psikiater secara online maupun offline. Dan jika Anda bertanya, 'Seberapa penting psikologi dalam pendidikan?' Jawabannya sangat penting. Hal ini juga terlihat dalam dunia pendidikan. Peran guru tidak hanya mengajar siswa, tetapi juga memperhatikan sikap dan perilaku setiap siswa. Karena tidak semua siswa berperilaku sama karena setiap orang berasal dari latar belakang, keluarga, teman dan lingkungan yang berbeda. Dengan kata lain, bahkan dalam pengertian yang berbeda dalam hal penerimaan studi. Dan ketika ditanya, "Seberapa pentingkah psikologi dalam pendidikan?" Dengan kata lain, bahkan dalam pengertian yang berbeda dalam hal penerimaan studi. Misalnya,  video YouTube "Guru yang Menginspirasi: Ibu Thompson". Video ini menceritakan bahwa ada seorang siswa bernama Teddy Stallard. Dia sangat rajin belajar, pintar dan ramah dengan teman-temannya. Namun keadaan berubah 180 derajat ketika Teddy kehilangan ibu tercintanya. Teddy menjadi murid yang selalu melankolis dan lebih memilih menyendiri daripada menghabiskan waktu bersama teman. Pentingnya Pembentukan Karakter Menurut Pusat Bahasa Depdiknas lahirlah budi, jiwa, budi pekerti, budi pekerti, tingkah laku,  budi pekerti, budi pekerti, budi pekerti, budi pekerti. Kedua, alasan memilih pendidikan karakter adalah cara terbaik untuk menanamkan karakter yang baik pada anak, bagaimana meningkatkan keberhasilan akademik, beberapa siswa sulit beradaptasi dengan lingkungan, dan  siswa yang terlibat dalam partai politik yang berbeda. untuk menghormati  (Sudrajat: 2011). Lickona (1991) menyatakan bahwa pendidikan karakter adalah upaya sadar untuk memastikan bahwa nilai-nilai etika fundamental dipahami, dihormati, dan diterapkan. Dari definisi ini, ketika kita berpikir tentang  karakter seperti apa yang  kita ingin siswa kita kembangkan, kita meminta mereka untuk memahami nilai-nilai itu, lebih memperhatikan kebenaran nilai-nilai itu, dan  bertindak berdasarkan keyakinan mereka. Bahkan jika Anda harus menghadapi tantangan dan tekanan eksternal dan internal.Â
Dengan kata lain, ada kesadaran untuk berusaha memaksakan diri mewujudkan nilai-nilai tersebut. Karena psikologi dan pedagogi Islam pada dasarnya mengikuti rumusan yang sama dan mengkaji berbagai kasus  dalam gedung penelitian, kajian Islam, seperti pedagogi Islam, membutuhkan pendekatan yang mempertimbangkan fenomena sosial secara lebih mendalam, yakni pendekatan psikologis. Masih banyak guru di Indonesia yang belum memahami aspek psikologis parenting. Melalui Pusdatin, Komnas PA menemukan bahwa mayoritas kekerasan terhadap anak  terjadi di lingkungan terdekat seperti rumah dan sekolah, dengan 62 persen kekerasan terhadap anak terjadi di lingkungan terdekat seperti keluarga dan sekolah, dan 38 persen kekerasan terhadap anak. sedang terjadi. Anak-anak dipertunjukkan di depan umum.  Â
Pola asuh pendidikan anak harus sesuai dengan kondisi mental anak. Dan membesarkan anak dari sudut pandang psikologi Islam menjadikan mereka lebih sehat secara mental. Ini berarti kebugaran fisik yang baik, kecerdasan intelektual dan spiritual  yang tinggi, status kesehatan mental/kepribadian yang matang, dan stabilitas mental dan emosional. Pendidikan anak dari sudut pandang psikologi Islam menciptakan keseimbangan dalam perkembangan kepribadian manusia seutuhnya melalui pendidikan jiwa, akal, raga dan spiritualitas. Hal ini karena tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk memaksimalkan potensi manusia. Oleh karena itu, psikolog Islam ini  berperan penting dalam pendidikan karakter peserta didik, karena tidak semua peserta didik dapat berbicara tentang pengalamannya. Selain itu, guru tidak selalu dapat memberikan perhatian khusus pada detail guru. Karena jumlah guru lebih sedikit daripada pendidik.Â
Oleh karena itu, ketimpangan merajalela dalam dunia pendidikan, dan penulis berharap  dunia pendidikan ke depan akan lebih baik dari pada saat ini. Dan kedepannya diharapkan komunitas pendidikan  lebih memperhatikan tenaga pendidik dalam hal kesehatan mental dan psikologi. Berdoalah agar para guru belajar dengan pikiran dan jiwa yang sehat, dan pada akhirnya menjadikan belajar itu menyenangkan daripada menyakitkan. Pendidikan di Indonesia mengalami kemajuan berdasarkan konsep pendidikan karakter yang mendukung peran penting psikologi dalam implementasi kurikulum Merdeka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H