Mohon tunggu...
Gina Kireina
Gina Kireina Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN SMDD Bukittinggi

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan Pembangunan Ekonomi Konvensional dengan Pembangunan Ekonomi Islam

31 Oktober 2022   23:46 Diperbarui: 1 November 2022   00:15 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembangunan ekonomi pada suatu negara itu sangat penting agar terciptanya kesejahteraan hidup. Pembangunan ekonomi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Begitu juga dengan kualitas hidupnya.

Ada dua macam pembangunan ekonomi, yaitu pembangunan ekonomi konvensional dan pembangunan ekonomi Islam.

Pembangunan ekonomi konvensional bertujuan untuk menurunkan tingkat kemiskinan, penanggulangan ketimpangan pendapatan dan penyediaan lapangan kerja dalam konteks perekonomian yang terus berkembang. Tinggi rendahnya kemajuan pembangunan di suatu Negara dapat dilihat berdasarkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan Gross National Product (GNP) atau pendapatan nasional bruto. Dengan terjadinya pertumbuhan GNP ini maka akan tercipta lapangan kerja dan berbagai peluang ekonomi.
 

Pembangunan ekonomi konvensional ini memfokuskan pembahasan pada masalah-masalah perkembangan dan pembangunan ekonomi di negara-negara miskin yang belum berkembang atau masih dalam perkembangan. Namun, negara-negara yang maju tetap melakukan pembangunan ekonomi untuk mempertahankan tingkat perekonomian yang telah dicapai, serta meningkatkannya ke tingkat yang lebih tinggi lagi.

Amri Amir (2007) mengatakan dari pengalaman banyak negara-negara yang sedang membangun dan berkembang yang berhasil mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi melalui pembangunan ekonomi, nyatanya ternyata mereka gagal dalam memperbaiki taraf hidup sebagian besar penduduknya, karena itulah yang menjadi tujuan utama dari usaha pembangunan ekonomi tidak lagi menciptakan tingkat pertumbuhan ekonomi yang setinggi-tingginya, namun bertujuan untuk menurunkan tingkat kemiskinan,  penanggulangan ketimpangan pendapatan dan penyediaan lapangan kerja. Dengan demikian pembangunan ekonomi merupakan suatu proses dan langkah-langkah yang dilakukan oleh suatu negara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Sejak ekonomi pembangunan konvensional diterapkan (1950-an) hingga saat ini, pembangunan ekonomi konvensional ini dikatakan belum berhasil karna banyak negara terbelakang dan belum berkembang masih mengalami kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan pendapatan yang semakin tinggi; degradasi ekosistem yang semakin tinggi akibat eksploitasi sumber daya yang berlebihan; neraca pembayaran yang selalu depisit; pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang tinggi; serta ketergantungan negara berkembang terhadap negara maju masih tetap tinggi.

Sedangkan pembangunan ekonomi Islam didasarkan kepada syari'at Islam yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan (falah) bagi seluruh makhluk yang ada di alam semesta. Sebagaimana membangun perekonomian yang baik dan sesuai dengan tuntnan Al-Quran.
Pembangunan ekonomi Islam tidak hanya bertujuan untuk memajukan masyarakat dan negara dari sisi material, namun juga dari sisi spiritual.

Hal ini dapat kita pelajari dari kisah kaum Saba', yang telah diabadikan oleh Allah SWT di dalam Al-Quran yaitu dalam surah Saba'.  Suatu kabilah Arab yang tinggal di Yaman.

Kemakmuran dan pembangunan yang mereka peroleh susah payah menyebabkan mereka berpaling dari agama Allah SWT. Kemajuan teknologi dan kekayaan sumber daya alam mereka lenyap seketika oleh banjir. Hal ini disebabkan dalam pembangunan negeri, kaum Saba hanya mengutamakan sisi material dan fisik semata (duniawi). 

Mereka sama sekali tidak memperhatikan bidang mental, spiritual, moral, dan agama (ukhrawi). Pembangunan hanya meliputi bidang duniawi dan tidak menjangkau bidang ukhrawi. Mereka hanya dapat menghasilkan keperluan material yang menjadi kemegahan hidup. Namun, jiwa mereka tumbuh kerdil dan tidak bermoral. Akhirnya, faktor inilah yang menyebabkan musnahnya semua hasil pembangunan yang telah mereka usahakan dengan susah payah itu.

Jadi, meskipun tujuan pembangunan ekonomi konvensional dan pembangunan ekonomi Islam sama-sama ingin menyejahterakan masyarakat dan negara, namun pembangunan ekonomi Islam lebih menjanjikan. Sebab, tujuannya tidak hanya untuk urusan duniawi, namun juga untuk urusan ukhrawi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun