Semudah lidah berkata-kata, semudah membalikkan telapak tangan Kira-kira semudah itulah susuatu menjadi sia-sia Menyia-nyiakan sesuatu itu kolaps terjadi , ujung-ujungnya yang ada penyesalan. Menyia-nyiakan sesuatu itu mudah sekali dilakukan, tidak perlu cara, tidak perlu usaha. Menyia-nyiakan sesuatu itu niscaya akan mengecewakan dirimu sendiri, dan orang lain. Menyia-nyiakan sesuatu itu adalah hal terdungu. Menyia-nyiakan sesuatu itu tidak lain seperti perlente yang mendadak gembel. Menyia-nyiakan waktu, uang, usaha, tenaga, dan pikiran itu rasanya menyedihkan, sakit sekali... Cuma ada kata maaf.. Lain kali tidak akan ada kata sia-sia Tentang kesempatan kedua itu sudah tersia-siakan Mungkinkah ada kesempatan ketiga? Berdoa saja semoga ada kesempatan ketiga, walaupun harapannya tipis sekali Siapkan saja hati yang lapang menghadapi ekspektasi yang kian terkikis Tapi bersyukurlah, lagi-lagi kamu diingatkan bahwa usahamu masih kurang, belum maksimal, kesabaranmu masih perlu diuji... Begitulah cara Tuhan menyayangimu... Tuhan tidak akan memberi ujian diluar kemampuan hamba-Nya.. Yakin, kamu pasti bisa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H