Pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) memainkan peran vital dalam menciptakan kualitas pendidikan yang unggul. Untuk mendukung tugas mereka, diperlukan program pendidikan dan pelatihan (diklat) yang relevan, baik untuk meningkatkan kompetensi teknis maupun membangun karakter profesional. Artikel ini tidak hanya membahas pentingnya diklat tetapi juga memberikan contoh implementasi nyata dalam dunia pendidikan.
Pentingnya Pendidikan dan Pelatihan
Diklat PTK bertujuan untuk:
- Peningkatan Kompetensi Profesional
Diklat membantu pendidik memahami metode pembelajaran baru, meningkatkan keterampilan teknologi, dan memperkuat pendekatan pedagogis. - Adaptasi terhadap Perubahan Teknologi dan Kurikulum
PTK perlu mengikuti perubahan dalam kurikulum nasional, seperti Kurikulum Merdeka, dan memanfaatkan teknologi seperti Learning Management System (LMS). - Pengembangan Kepemimpinan
Tenaga kependidikan yang menjabat sebagai kepala sekolah atau pengelola memerlukan pelatihan kepemimpinan dan manajemen.
Contoh Implementasi Pendidikan dan Pelatihan PTK
- Program Peningkatan Kompetensi Guru (PPG)
Program ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan profesionalisme guru, terutama bagi mereka yang belum bersertifikasi. Melalui modul pembelajaran intensif, peserta diajarkan keterampilan pedagogik, kompetensi sosial, dan penguasaan materi pelajaran.
Hasil Implementasi: Guru yang mengikuti PPG menjadi lebih percaya diri dalam mengelola kelas, menggunakan media pembelajaran modern, dan menghadapi tantangan siswa.
- Pelatihan Penggunaan Teknologi Pendidikan di Era Digital
Di banyak sekolah, guru diberi pelatihan untuk menggunakan aplikasi pembelajaran seperti Google Classroom, Canva, dan Kahoot. Contohnya, di Sekolah Menengah Pertama di Bandung, guru-guru mengikuti workshop "Peningkatan Pembelajaran Digital." Mereka dilatih membuat bahan ajar interaktif dan melibatkan siswa melalui teknologi.
Hasil Implementasi: Setelah pelatihan, guru mampu menciptakan lingkungan belajar hybrid (offline dan online) yang menarik bagi siswa.
- Pelatihan Manajemen untuk Kepala Sekolah
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan manajerial kepala sekolah, seperti pengelolaan keuangan, penyusunan program kerja, dan evaluasi kinerja. Salah satu contohnya adalah pelatihan Effective School Leadership yang dilakukan oleh Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS).
Hasil Implementasi: Kepala sekolah yang telah mengikuti pelatihan lebih mampu mengelola sekolah dengan pendekatan transparan dan berbasis data.
- Pendidikan Profesi Guru (PPG Dalam Jabatan)
Guru yang telah bertugas di berbagai daerah diwajibkan mengikuti PPG Dalam Jabatan untuk mendapatkan pengakuan profesi. Program ini mencakup teori dan praktik pembelajaran inovatif serta asesmen berbasis kompetensi.
Hasil Implementasi: Guru menjadi lebih adaptif dalam menerapkan metode pembelajaran aktif di kelas.
- Pelatihan Inklusif untuk Guru Pendidikan Khusus
Di beberapa daerah, guru dilatih untuk mendidik siswa berkebutuhan khusus (ABK). Salah satu pelatihan yang terkenal adalah "Workshop Pendidikan Inklusif," di mana guru diberikan pemahaman tentang metode pembelajaran individual dan adaptasi kurikulum untuk ABK.
Hasil Implementasi: Guru mampu menciptakan suasana belajar inklusif di mana semua siswa, termasuk yang berkebutuhan khusus, merasa diterima.
 Kesimpulan
Pendidikan dan pelatihan pendidik serta tenaga kependidikan adalah instrumen strategis untuk menghadapi tantangan dunia pendidikan. Contoh-contoh implementasi di atas menunjukkan bagaimana diklat dapat secara nyata meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Dengan dukungan kebijakan yang berkelanjutan, program-program serupa dapat terus dikembangkan untuk menciptakan PTK yang kompeten, profesional, dan berdaya saing global
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H