[caption id="attachment_1310" align="alignleft" width="225" caption="Gedung yang mewah dan modern"][/caption] Sekolah Negeri di Jepang mendapat subsidi yang sama dari pemerintah, sehingga memungkinkan sekolah untuk membangun fasilitas yang lengkap seperti lapangan bisbol, gedung olahraga (basket) dan kolam renang. Kemanapun pergi bangunan sekolahnya kurang lebih berdesain arsitektur serupa. Namun kali ini, kunjungan saya ke sekolah menengah di Osaka adalah lain dari biasanya. Sekolah menengah Sakuyakonohana ini adalah gabungan tingkat pendidikan menengah pertama dan menengah atas, SMP dan SMA dalam satu atap, yang merupakan satu-satunya di Osaka dan mungkin satu dari sekian sekolah dalam hitungan jari di seantero Jepang. Saat diantar masuk melewati pintu gerbang sekolah oleh profesor saya dan supervisor dari dinas pendidikan Osaka, saya kira area tersebut adalah sebuah kantor perusahaan karena saking modernnya. Gedung bertingkat empat itu terlihat lebih tinggi dari jumlah lantainya lantaran tinggi langit-langitnya mencapai 7 meter. Dengan fasilitas yang profesional, jurusan memasak memiliki dapur sekualitas restoran, jurusan fotografi memiliki ruang studio dan ruang desain yang membuat saya ternganga. Tetapi hal ini tentu lumrah jika kita memandang bahwa negara maju seperti Jepang tentunya memiliki kemampuan untuk membiayai semua ini. Malah, itulah yang saya harapkan ketika pertama kali datang ke Jepang. Nyatanya, semua sekolah Jepang terhitung sangat sederhana, tetapi berkualitas terbaik. Saya kesulitan untuk menggambarkan ini; sekolah Jepang tidak memiliki sekolah negeri yang berstandar internasional, jika satu sekolah bertaraf A, maka semuanya akan dibuat seperti itu. Budaya Jepang memiliki pandangan homogenitas, kesetaraan, mereka tidak menyukai perbedaan yang mencolok, seperti kelas akselerasi, itu tidak ada di sana. [caption id="attachment_1311" align="alignright" width="300" caption="Ruang studio sekaligus galeri foto karya siswa"][/caption] Namun Sakuyahonohana adalah spesial, dan saya masih belum mengerti kenapa. Dibiayai oleh pemerintah kota Osaka dengan dana yang fantastis: 10 Bilyun Yen! Coba saja dirupiahkan. Karena gratis, adalah wajar jika banyak orang yang ingin mendaftar. Disinilah letak fair game-nya; sekolah milik pemerintah Osaka ini khusus bagi warga Osaka, dengan sistem ujian masuk, yang mungkin satu-satunya untuk tingkat menengah pertama yang mengharuskan ujian masuk. SMP negeri pada umumnya langsung menerima siswa yang mendaftar karena siswanya adalah warga sekitar sekolah. Sambil disuguhi kopi kepala sekolah bercerita tentang pendaftaran siswa baru, dia menunjuk siswa-siswa yang berpulangan dari monitor komputer yang terpasang anggun di kantor kepsek yang luas dan mewahnya. simak pelbagai artikel mengenai pendidikan Jepang lainnya di sekolahku.info
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H