Mohon tunggu...
Gilig Pradhana
Gilig Pradhana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

adalah aktivis Muhammadiyah yang mengidamkan pendidikan yang revolusioner. Dulunya pernah menjadi Kepala SMK di Jember, kini mengikuti pelatihan guru di Hyogo University of Teacher's Education, Jepang. Punya rumah di www.gilig.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Khilafah

12 Oktober 2014   13:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:22 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_365796" align="aligncenter" width="700" caption="Kaum Muslimin di masa pemerintahan Khilafah Utsmaniyah tahun 1900. Gambar diambil dari https://www.facebook.com/ottomanempirepicturesan"][/caption]

Baginda Rasulullah memimpin ummat tidak hanya dalam urusan sholat. Masjid di masa beliau adalah pusat pemerintahan, dimana beliau selaku pemimpin mengatur segala aspek, dari pemerintahan, peradilan, ekonomi, pendidikan, pergaulan manusianya, sosial budaya hingga hankam, bagaimana berhubungan dengan politik luar negeri dan bahkan jihad (perang mengangkat senjata).

Sepeninggal beliau, ummat mengangkat pemimpin pengganti, yang disebut Kholifah. Para kholifah tidak menggantikan kenabian, melainkan kepemimpinan ummat. Inilah yang disebut dengan KHILAFAH. Salah satu yang dikenal menjalankan roda pemerintahan terbaik dalam sejarah Islam adalah para khulafaurrasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali) RA. Mereka tidak hanya memimpin warga negara Muslim, melainkan juga Nasrani, Yahudi, bahkan ummat dari berbagai agama lainnya, namun dengan satu hukum: Sistem Islam.

Sistem Islam yang mereka jalankan itu kemudian dipelajari, dibukukan, dan diajarkan kepada kaum Muslimin. Meski sejak zaman Rosulullah SAW hingga tahun 1924 terdapat penyimpangan oleh beberapa Kholifah, namun hal ini perlu kita pelajari guna tidak terulang kembali. Rosulullah SAW sendiri menjanjikan bahwa kelak akan berdiri kembali kekhilafahan di tangan pemimpin yang adil.

Semoga usaha kita untuk mendakwahkannya diridhai Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun