Sejak dini kaum Muslimin belajar untuk membaca dan menghafal kitab suci, agar kelak ketika dewasa setiap perbuatannya selalu dalam bimbingan wahyu ilahi.
Berpacaran misalnya, tentu merupakan trend yang disukai setiap Wawan dan Wati, melihat muda-mudi di sekolahnya berjalan berduaan bergandengan tangan layaknya Mami-Papi bisa membakar nafsunya untuk ikut-ikutan seperti acara di televisi.
Namun untungnya mereka juga pernah mengenyam pendidikan di TPQ, sehingga mereka bertanya kepada Pak Kiai sebelum memberanikan diri mengucap “Wo Ai Ni”. Maka beliau membuka lembaran Qur’an seraya menasehati, “Janganlah zina kau dekati, karena itu adalah perbuatan yang keji” Termaktub dalam Quran Surat Al-Isra, surat ke-17 ayat 32, silakan dibuka sendiri.
[caption id="attachment_345287" align="aligncenter" width="579" caption="Setan menghaluskan kemaksiatan dengan berbagai alasan"][/caption]
Mendekati Zina itu banyak jalannya, pacaran hanyalah salah satunya. Apa yang kau lakukan saat berduaan, bayangkan saja. Yang jelas Islam melarang perbuatan dosa. Namun nafsu syahwat itu ada pada manusia, sebab itu yang mengebirinya pasti dibuat gila, namun mengumbarnya adalah penjahat durjana. Islam di tengah-tengah adanya, menganjurkan pernikahan sebagai jalan keluarnya. Sehingga tanggung jawab senantiasa menyertai ungkapan cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H