Keinginan untuk sukses pasti dimiliki setiap orang, dan banyak contoh orang-orang hebat yang telah berhasil memenuhi hasratnya untuk sukses. Sebenarnya, apa itu sukses? Definisinya tentu berbeda untuk setiap orang. Secara general sukses berarti menjalani atau meraih apa yang kita inginkan/impikan, kebanyakan berpikir bahwa untuk sukses itu perlu kerja keras, karakter yang kuat, pemikiran brilian serta bakat. Faktor lain yang sangat menentukan kesuksesan menurut saya adalah keberuntungan.
Keberuntungan adalah faktor penentu dan utama bagi seseorang dalam meraih kesuksesan. Hal ini mungkin didebat banyak orang, toh sebenarnya keberuntungan sendiri bekerja dengan cara yang misterius, keberuntungan adalah saat kesempatan bertemu dengan kesiapan, dan kesempatan tidak datang sama pada setiap orang.
Tidak semua orang punya kesempatan kuliah di luar negeri, tidak semua orang punya kesempatan untuk kuliah di perguruan tinggi, tidak semua orang punya kesempatan untuk kenal dengan petinggi perusahaan dan tidak semua orang mendapat apresiasi sesuai kemampuannya.
Banyak orang berkata, bila kita terlahir miskin, itu bukan salah kita, tetapi bila kita mati miskin, itu sepenuhnya salah kita, kata-kata tersebut memang tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya benar. Cukup banyak teman-teman saya yang memiliki potensi tinggi, tetapi kalah oleh situasi. Banyak teman-teman yang punya kemampuan mumpuni, tetapi kalah oleh materi.
Sekali lagi akan banyak orang yang mencaci hal ini, ini bukan pesimis, ini hanya fakta yang terjadi pada mayoritas masyarakat. Contoh paling mudah lihatlah diri kita sendiri, apakah kita pegawai, pengusaha, atau mungkin tuan tanah, cobalah jujur, pantaskah kita mendapat apa yang sudah kita dapatkan sekarang? Sebagian mungkin dengan arogan menjawab pantas, sebagain lagi dengan sedih menjawab belum pantas dan sebagian lagi akan peduli amat.
Kita hidup pada zaman, dimana “anak siapa”menjadi lebih penting dari “bisa apa”, kita tidak peduli kemampuannya, kita peduli garis keturunannya.
Jadi, kunci kesuksesan itu apa? Cuman sebatas kamu itu anak siapa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H