Benar bahwa server berbasis Non MS Windows tidak dapat terinfeksi WC. Namun TIDAK berarti file-file didalamnya AMAN. Saat komputer pengguna atau server MS Windows yang terinfeksi mengakses network drive yang berlokasi di server Non MS Windows, maka WC juga memiliki akses (via network drive) untuk menginfeksi file-file yang tersimpan dalam server Non MS Windows.
4. Langkah Darurat Pencegahan Infeksi Pada Server
Pastikan urutan Langkah-Langkah berikut:
L1. Isolasi jaringan server (atau sistem spesifik lainnya seperti ATM, perangkat medis, dll).
Memutus koneksi Internet belum tentu cukup efektif (lihat no.1). PC/Laptop pengguna yang berada di jaringan internal (LAN) seringkali sebagai pembawa bencana. Bahkan, laptop dukungan teknis milik penyedia jasa outsourcing seringkali yang mengubah mimpi buruk menjadi kenyataan. Isolasi jaringan bisa dilakukan dengan melepas koneksi kabel LAN atau membatasi paket jaringan dengan firewall atau fungsi ACL (access control list) pada LAN switch jika ada.
L2. Backup seluruh file-file (yang dianggap penting) ke media penyimpan yang aman.
Jika memungkinkan backup ke media penyimpan yang memiliki fungsi read-only, seperti Tape Backup, DVD, SDCard. Fungsi read-only akan mencegah bencana jika tanpa sengaja media penyimpan tersebut terhubung ke sistem yang terinfeksi. Untuk mempercepat proses (agar L1 tidak terlalu lama), file-file bisa di copy terlebih dahulu ke USB disk storage berkapasitas besar untuk kemudian dipindahkan ke media penyimpan read-only dengan komputer yang bersih dan terisolasi dari jaringan.
L2b. (Pilihan) Lakukan OS level backup atau disk imaging
Hal ini penting dilakukan agar bisa dilakukan roll back jika system mengalami masalah setelah di patch.
L3. Install security patch MS17-010.
L3.1. Unduh patch secara manual dari https://technet.microsoft.com/en-us/library/security/ms17-010.aspx