Universitas Jember. Meski menempuh pendidikan dengan waktu yang relatif singkat dan sempat ditolak 17 kali tes PTN, perjalanannya penuh dengan keberhasilan dan pembelajaran yang dapat menginspirasi banyak orang.Â
Di tengah hiruk-pikuk dunia kampus, Muhamad Nurul Muflikhin, atau yang kerap kali dipanggil 'Ikin', telah menjadi sorotan sebagai bintang cemerlang diKesuksesan dalam Pendidikan Kesejahteraan Sosial
Muflikhin ingin mematahkan stigma orang-orang di lingkup universitas nya bahwa program pendidikan kesejahteraan sosial tidak bisa lulus dengan cepat, dan Ikin membuktikannya dengan menjadi lulusan tercepat pertama di jurusan nya. Muflikhin pun memaparkan beberapa kunci kesuksesan nya. Ia rela mengurangi waktu bermain, mulai menyusun beberapa bab di skripsi nya, dan memiliki target 1 lembar skripsi per hari. Semangat dari orang tua menjadi motivasi utama bagi Ikin untuk selalu bangkit dari jatuh berkali-kali. Â
Dedikasi dan Semangat Juang
Semangat juang nya untuk terus berjuang dan bangkit dari setiap kegagalan memberikan inspirasi kepada orang lain untuk mengejar impian mereka. Lulus dalam waktu singkat dengan predikat (cumlaude) IPK 3,82, ia tidak hanya fokus pada pelajaran, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan di kampus. Semangatnya dalam meraih prestasi telah memberikan inspirasi bagi banyak orang. Selain itu, ia juga memperlihatkan dedikasinya terhadap prestasinya di dalam atau di luar kampus. Selain menjadi Duta Kampus Universitas Jember, Muflikhin juga meraih Juara 1 Mahasiswa Berprestasi FISIP 2022, Juara 2 Duta SDG's Universitas Jember 2022, Putera Kampus Indonesia Etnic Wear 2022, Juara 3 JTV Golek Presenter 2022, Runner up II Putera Kampus Provinsi Jawa Timur 2022, dan Wakil 1 Duta Wisata Guk dan Yuk Kabupaten Jombang 2022.  Â
Inspirasi dan Motivasi Bagi Mahasiswa
Kisah sukses "IKIN" adalah bukti bahwa dengan kerja keras, kegigihan, semangat juang, dan dukungan dari orang-orang terdekat, setiap mimpi bisa menjadi kenyataan. Semoga kisah inspiratifnya mampu mendorong kita semua untuk terus berjuang dan meraih prestasi yang gemilang dalam hidup kita. Muflikhin juga memberikan motivasi kepada adik tingkatnya atau pun mahasiswa yang tengah menjalani skripsi "Kebanggan diri kita sendiri bukan berarti kita tidak pernah gagal, tetapi kebanggan terbesar bagi kita adalah bisa bangkit dari setiap kegagalan". Melalui kata-kata motivasinya, Muflikhin mendorong adik tingkat dan rekan-rekannya untuk tidak pernah menyerah dalam mengejar impian mereka, meskipun menghadapi rintangan dan kegagalan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H