Mohon tunggu...
Lentera Abrit
Lentera Abrit Mohon Tunggu... -

Jika Tuhan merestuiku, aku ingin terus dan terus menuangkan warna-warni hariku dalam goresan hasil tarian jari-jemariku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Genderang Pertiwi

26 Februari 2014   05:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:27 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saat bangsaku lapar, aku akan ikut lapar

Negaraku adalah hidupku

Kejayaan pertiwi tujuan aku diciptakan di dunia

Alam senantiasa tersenyum

Dikala melihatku menjaga keasrian pertiwi

Panas dan hujan menjadi teman dekatku

Saat aku bertempur merebut kejayaan negeri

Genderang perang kukumandangkan untuk pertiwi

Keluargaku gembira, merah putih berkibar kembali

Rasa duka, suka, benci, menyelimuti kinerja hati

Demi kedaulatan negeri ini

Kehormatan bangsa dan negara adalah hidupku

Keruntuhannya adalah matiku

Kan ku genggam nasionalisme diri demi hak asasi rakyatku sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun