Mohon tunggu...
Lentera Abrit
Lentera Abrit Mohon Tunggu... -

Jika Tuhan merestuiku, aku ingin terus dan terus menuangkan warna-warni hariku dalam goresan hasil tarian jari-jemariku sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Galau

3 Maret 2014   05:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:18 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

galau itu dimana sudah semester tua dan tinggal hitungan hari akan diusir dari kampus
alias disuruh cepat-cepat lulus
galau itu saat malas melanda dan skripsi belum kelar juga
galau itu saat teman sudah banyak yang lulus dan kita kapan?
galau itu antara  iming-iming pekerjaan dan mandat orang tua yang harus dikerjakan
galau itu saat beasiswa belum cair juga
galau itu harus selalu hemat setiap saat

...............................................................................................................................
galau itu saat mencari sumber bahan skripsi tak kunjung ketemu
galau itu saat semangat menemui dosen tetapi beliau sibuk
galau itu saat dosen tidak sibuk dan kita masih belum selesai
galau itu saat diberi masukan yang menusuk dan tajam
galau itu saat jatah beasiswa hampir habis dan tugas belum berkahir
galau itu saat kangen organisasi
galau itu saat asmara serasa bergejolak dan kita harus meredamnya
untuk sementara dan kesuksesan bersama
galau itu saat mendengar 'semua akan indah pada waktunya' tetapi kapan?

.....................................................................................................................................

galau itu kata temanku penyakit tak ber Tuhan
galau itu kata temanku karena kamu kurang berusaha
galau itu kata temanku bisa diobati kok
galau itu akan sembuh kalau kamu rajin beribadah, rajin belajar, rajin telfon ortu, rajin embahnya rajin pokoke

.........................................................................................................................................
galau itu kata temanku akan sembuh dengan sendirinya
galau itu akan hilang daat kamu sudah goolllll mencapai puncakmu
kamu harus lawan galau dengan menatap tajam puncak tujuanmu
semangat berjuang galau tapi aku akan membunuhmu
selamat tinggal galau, semoga kita tak berjumpa lagi.....
terima kasih sudah pernah hinggap difikiranku....
bye bye ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun