Perjalanan selanjutnya membawa saya ke Marina Barrage menggunakan MRT. Letaknya tak begitu jauh dari Marina Bay dan Garden by The Bay. Dengan konsep taman yang sangat luas dengan arsitektur yang modern, Marina Barrage sangat cocok dikunjungi di waktu menjelang matahari tenggelam seperti yang saya lakukan. Kompasianer bisa bersantai dengan beralaskan rumput memandangi kota Singapura yang indah sambil menikmati detik-detik sunset.
Saya menghabiskan waktu sampai malam hari dan melanjutkan perjalanan ke China Town. Di sini suasanya tak berbeda jauh dengan Bugis Street di mana menjadi pusat mencari oleh-oleh dengan harga terjangkau, juga bisa dijadikan tempat kuliner. Saya membeli beberapa oleh-oleh khas Singapura di sini sampai sedikit kalap takut membeli kebanyakan.
Karena memang perjalanan Singapura saya ini singkat hanya 2 hari, maka setelah mencari makan malam, saya segera kembali ke Bandara Changi untuk persiapan pulang di besok paginya jam setengah 8. Saya sampai di Changi sekitar jam 12 malam menggunakan bus dan 'menginap' di sana selama beberapa jam dengan waktu istirahat yang gantian bersama teman.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Sebagai yang baru pertama kali ke Singapura, banyak hal yang saya temukan di sini yang jelas berbeda dengan negara kita. Maka saya membuat sebuah catatan khusus tentang apa saja yang mesti diperhatikan jika ingin ke sana. Catatan ini tentunya diharapkan bisa membantu pembaca lainnya yang juga ingin pergi ke sana tapi masih bingung ingin mempersiapkan apa saja. Yuk, kita simak!
- Pesan Tiket Jauh Hari. Usahakan membuat plan ke sana jauh-jauh hari sehingga bisa memesan tiket setidaknya 1-2 bulan sebelum keberangkatan. Hal ini akan membuat tiket pesawat lebih murah, apalagi dengan memanfaatkan tanggal kembar atau promo dari bank tertentu.
- Penginapan mahal. Meski tiket pesawat bisa dikatakan murah, tapi hal ini berbanding terbalik dengan kehidupan di sana yang serba mahal. Untuk hotel saja rata-rata di atas 1 juta per malam. Saya pun sampai memesan penginapan yang punya fasilitas sangat minim demi menekan biaya. Di sinilah kalian harus pintar memilih antara mau pesan yang murah atau mahal (dengan menyiapkan budget ekstra).
- Makanan juga mahal. Bagi saya, makanan di sana pun terbilang mahal, di mana untuk sekali makan kita harus menghabiskan sedikitnya 5SGDatau setara 60.000 rupiah. Maka dari itu untuk menyiasatinya, saya beli makanan di 7 eleven, ataupun beli yang harganya murah.
- Transportasi umum sangat bagus. Jangan khawatir jika ingin berpergian di sana. Tak seperti di Indonesia yang transportasi umumnya kurang, di sana sangat dimudahkan. Mulai dari bus hingga MRT. Jika bingung, gunakan saja aplikasi Maps, nanti akan diarahkan naik dan turunnya harus di mana ke tujuan tertentu.
- Siapkan contacless card. Berhubungan dengan poin sebelumnya, pembayaran kendaraan umum hanya bisa menggunakan kartu. Kompasianer bisa menggunakan debit/kredit contacless visa card milik pribadi, ataupun membeli Ezlink sebagai e-money nya Singapura yang harus ditop-up.
- Harus siap berjalan kaki jauh. Sejujurnya untuk jarak tempuh 1-2 km, saya lebih memilih berjalan kaki untuk menghemat ongkos. Di sini juga bagi yang tidak terbiasa berlajan jauh pasti akan merasa capek. Untuk berjaga agar tidak kaget, maka persiapkan diri untuk berjalan jauh di sepanjang kota ini.
Nah itu tadi pengalaman pertama saya mengunjungi negara Singapura dan beberapa catatan kecil yang harus diperhatikan sebelum memutuskan pergi ke sana.
Akhir kata, semoga bermafaat dan membantu ya. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
- M. Gilang Riyadi, 2024-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H