Pernahkah Anda membayangkan seseorang bisa beralih profesi dari pekerjaannya menjadi sangat signifikan? Tidak tanggung-tanggung, kali ini seseorang yang sudah berpengalaman lama dalam bidang kedokteran, banting setir menjadi pengacara dan harus tahu soal hukum-hukum di pengadilan.
Nah, inilah yang terjadi pada So Ji-Sub dalam drama Korea terbarunya berjudul Doctor Lawyer. Memerankan sebagai Han Yi-Han, ia terpaksa banting setir dari profesi dokternya menjadi pengacara karena dituduh melakukan malpraktik terhadap pasien dan mengumpulkan bukti-bukti bahwa selama ini sebenarnya dia tak bersalah.
Doctor Lawyer mulai berlayar sejak tanggal 3 Juni di aplikasi Disney+ Hotstar dan tayang setiap Jum'at dan Sabtu. Awalnya saya pun hanya sekadar iseng nonton, tapi ternyata cerita yang dihadirkan cukup bikin penasaran dan selalu membuat gregetan pada setiap episodenya. Maka dari itu saya terus mengikutinya sampai saat ini.
Nah, di tulisan kali ini saya akan mencoba mengulas lebih dalam kenapa serial ini harus saya rekomendasikan kepada Kompasianer sekalian. Untuk kenyamanan membaca, saya mencoba seminim mungkin menuliskan spoiler. Yuk, check this out!
SINOPSIS
Han Yi Han merupakan dokter spesialis bedah dada di Banseok University Medical Center. Ia adalah dokter terpandang karena kemampuannya yang mumpuni, khususnya pada masalah jantung pasien. Ia memiliki kekasih, yaitu Geum Seok-Young (diperankan oleh Lim Soo Hyang) di mana adik Seok Young, yaitu Seok-Joo adalah pasien Yi Han yang akan menjalankan transplantasi jantung.
Sayangnya, Yi Han dijebak oleh direktur rumah sakit Banseok, Gu Jin Gi (Lee Kyoung Young) harus melakukan transplantasi jantung untuk pasien VIP. Yang ternyata jantung tersebut adalah miliki Seok Joo yang baru saja melakukan operasi transplantasi.
Hal ini membuat Seok Joo meninggal dan memutarbalikkan fakta bahwa Yi Han lah penyebab kenapa pasiennya meninggal. Ia kemudian dituntut atas dugaan malpraktik. Demi membuat dirinya tak dihukum dalam penjara, Yi Han harus mengakui kesalahannya dan izin praktik dokternya dicabut, sehingga ia tak bisa melakukan kegiatan medis di mana pun.
Lima tahun berlalu, Yi Han beralih profesi sebagai pengacara khusus untuk kasus dugaan malpraktik, baik itu terhadap tersangka ataupun korban. Di sela profesinya sekarang, ia terus mengumpulkan bukti bahwa selama ini dirinya tak bersalah. Ia pun bertekad untuk menjatuhkan direktur Banseok yang telah membuat ia kehilangan ibunya, juga diputuskan oleh pacarnya dulu.
ILMU MEDIS DAN HUKUM YANG SALING BERKAITAN
Seperti judulnya, Doctor Lawyer akan membagi pemahaman cerita antara Dokter dan Pengacara di mana ini adalah dua hal berbeda yang berbanding jauh. Tapi dalam drama ini semuanya terasa dekat dan memiliki keterkaitan satu sama lain yang harus dipahami penonton.
Pada prolog episode 1 misalnya, adegan sudah dibuka dengan Yi Han yang saat itu sudah menjadi pengacara, namun harus membantu kliennya yang ternyata mengalami gagal jantung di persidangan. Ia membawa sebuah koper kecil yang isinya adalah semua perlatan medis.
Mau tak mau Yi Han melakukan pertolongan pertama untuk menyelamatkan kliennya itu. Adegan penuh sayatan dan darah cukup terasa ngeri bagi saya yang jarang menonton genre drama medis seperti ini.
Selain sebagai dokter, ternyata So Ji Sub bisa memerankan profesi pengacara dengan sangat baik. Tentunya semua terlihat dari bagaimana caranya berdiri di depan hakim membela klien. Ia bisa memberikan teori yang didasari fakta bahwa kliennya tidak bersalah. Caranya menyudutkan pihak lawan pun dibuat kalem namun tetap menusuk. Hasilnya, tentu persidangan ini dimenangkan oleh Yi Han.
Di sini juga penonton akan diberikan pengetahuan tentang dasar-dasar hukum pengadilan (Korea Selatan), juga tindakan operasi medis yang biasa di lakukan dokter. Apa yang akan penonton terima masih bisa dimengerti meski kita bukan orang yang paham dalam kedua bidang teersebut.
BALAS DENDAM DENGAN PERENCANAAN MATANG
Tentunya Yi Han tak bisa terus berdiam diri sementara direktur rumah sakit Banseok masih sukses atas kekuasaannya. Maka ia membuat sebuah perencanaan matang untuk pelan-pelan menjatuhkan Gu Jin Gi, juga membuktikan bahwa direktur tersebut melakukan tindakan medis yang melawan hukum.
Sebenarnya perencanaan balas dendam ini tak selamanya berjalan mulus. Tentu ada banyak rintangan yang harus Yi Han hadapi. Untungnya juga dia memiliki beberapa partner yang selalu siap membantunya dalam hal apapun, termasuk Geum Seok Young yang dulu membenci Yi Han karena merasa telah membunuh adiknya, tapi kini berbalik ada di pihaknya untuk menjatuhkan Gu Jin Gi.
Pada setiap episodenya pun penonton akan dibiarkan mendapat akhir menggantung dan memaksa berpikir tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Malah tak jarang juga akan ada kejutan baru antara akhir episode dengan episode awal selanjutnya.
Yang membuat saya tertarik pada drama ini adalah bisa membangun emosi penonton melihat konflik antar tokohnya. Seperti melihat kejahatan Direktur Gu Jin Gi misalnya, ada amarah yang membuat saya greget dan ingin segera melihat antagonis itu kalah dalam cerita ini.
Kadang juga merasa kesal ketika melihat perencanaan Yi Han justru terpaksa gagal karena hadirnya tokoh-tokoh antagonis lain yang tak kalah menyebalkannya.
KEKUASAAN DAN POLITIK YANG JADI NOMOR 1
Setelah dipikir-pikir, ternyata tidak hanya medis dan hukum saja yang jadi background utama pada serial ini. Unsur kekuasaan dan politik lebih mendominasi ketika memasuki episode pertengahan, baik itu politik internal rumah sakit, bahkan sampai politik nasional yang berpengaruh ke pemilihan presiden nanti.
Hadirnya tokoh Jayden Lee (Shin Sung-Rok) pun menjadi bukti bahwa apapun yang menguntungkan, terutama dari sisi ekonomi, maka di sanalah ia akan berpihak.
Semula pria pengusaha ini menjadi investor terbesar di rumah sakit Banseok dan memiliki hubungan baik dengan Gu Jin Gi. Namun karena ia menemukan satu celah yang lebih menguntungkannya, maka ia berbalik berpihak pada Yi Han dan bersama-sama menyusun rencana agar Gu Jin Gi kalah.
Dari sinilah bukti bahwa kekuasaan dan politik di kehidupan nyata ternyata bisa digambarkan secara jelas dalam sebuah drama, di mana pun tempatnya. Yang berkuasa akan terus ada di atas, sementara yang tak punya privilage justru berjuang keras mencapai titik tertinggi itu.
Selain Jayden yang menarik perhatian karena sikapnya yang masih abu-abu antara antagonis atau protagonis, akan ada juga kehadiran Lim Yuna (Lee Joo Bin) yang merupakan anak calon presiden.Â
Parasnya yang cantik akan membuat penonton betah menonton. Namun tak hanya itu, aktingnya yang menawan untuk bisa berdiri sendiri tanpa kaki ayahnya menunjukkan bahwa ia adalah wanita yang mandiri.
ROMANSA YANG NYARIS TAK TERLIHAT
Kita tahu bahwa drama Korea atau drakor ini cukup dikenal karena memiliki keunggulan di jalan ceritanya, salah satunya genre romansa yang sering dikatakan sebagai relationship goals untuk kalangan muda. Tak jarang juga bahwa di beberapa genre non-romansa pun tetap akan disisipkan cerita romantis dari si tokoh utama.
Tapi sepertinya hal itu sedikit berbeda pada serial ini. Meski pada awal episode cukup ditunjukkan hubungan Yi Han dan Geum Seok Young, nyatanya pada episode-episode selanjutnya justru tak terlihat lagi. Mereka menjalankan pekerjaan secara profesional untuk menjatuhkan Banseok.
Sementara itu dari tokoh lain memang ada cerita cinta segitiga antara Lim Yuna, Jayden, dan Gu Hyun Sung (anak Gu Jin Gi). Namun cinta segitiga ini terasa samar seperti tempelan dan tak akan terlalu mempengaruhi cerita utama. Apalagi, cinta segitiga ini lagi-lagi akan berkaitan dengan kekuasaan dan politik seperti poin sebelumnya.
FINAL EPISODE 23 JULI
Doctor Lawyer merupakan serial yang masih on going dengan keseluruhan episode sebanyak 16 bagian. Episode terakhir dari perjalanan Yi Han ini akan mencapai final di hari Sabtu tanggal 23 Juli nanti.
Oleh karena itu untuk Kompasianer yang kadang tak sabar menonton banyaknya episode drakor, untuk menonton ini setidaknya tidak membuat kalian menunggu sampai seminggu untuk melihat episode selanjutnya.
Nah, bagi pembaca yang ingin melihat bagaimana kilasan dari cerita Doctor Lawyer, bisa tonton trailer-nya di bawah ini ya:
Untuk nilai secara personal dari drama ini saya berikan sebesar 8.5/10 dengan pertimbangan di atas. Bagaimana dengan Kompasianer sendiri? Tentunya (yang sudah nonton) akan punya penilaiannya tersendiri.
Jadi, tertarikah untuk menonton ini? Jika iya, Kompasianer sekalian bisa menontonnya secara resmi lewat aplikasi Disney+ Hotastar.
Akhir kata, terima kasih sudah mampir. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya!
-M. Gilang Riyadi, 2022-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H