Sebagai penggemar Detektif Conan bahkan sejak di bangku Sekolah Dasar, saya selalu mengikuti setiap perkembangan ceritanya. Yang tak ketinggalan tentu serial di komiknya yang selalu saya beli jika edisi baru sudah keluar.Â
Sementara itu ada juga filmnya yang secara eksklusif tayang setiap setahun sekali. Dimulai dari Detective Conan Movie 1: The Time Bombed Skyscraper di tahun 1997.
Itu  terus berlanjut hingga tahun 2019 di film ke-23 dengan judul The Fist of Blue Saphire yang melibatkan Kaito Kid di dalamnya (baca juga: Petualangan Conan dan Kaito Kid di Film "The Fist of Blue Sapphire").
Seharusnya bulan April 2020 lalu film ke-24 Detektif Conan rilis di Jepang. Namun seperti yang kita tahu, pandemi ini membuat banyak film tertunda tayang, termasuk film Detektif Conan ini yang akhirnya diundur ke tahun 2021.Â
Film ke-24 dengan judul The Scarlet Bullet ini akan menceritakan tentang keluarga Suichi Akai, anggota FBI yang juga sama-sama mengincar Organisasi Hitam. Trailer yang rilis tahun lalu pun memperlihatkan kilasan filmnya yang penuh aksi.
Di tanggal 17 Maret ini, film Detektif Conan tayang di bioskop Indonesia dengan judul The Scarlet Alibi. Judulnya hampir mirip kan dengan The Scarlet Bullet?Â
Awalnya saya mengira ini isi filmnya sama saja, apalagi dari cover filmnya pun memperlihatkan sosok Suichi Akai, kedua adiknya (Masumi Sera dan Sukichi Haneda), dan ibunya yang juga mengecil karena obat APTX 4869, Mary. Dengan antusiasnya saya menyempatkan diri nonton ke bioskop untuk melihat aksi mereka.
Namun setelah saya menontonnya, ada sedikit rasa penyesalan karena memang tak sesuai ekspektasi. Sampai berpikir, "Masa iya sih Film Detektif Conan cuma begini saja?"Â
Karena keseruannya benar-benar di bawah standar. Apalagi untuk kalian yang rajin mengikuti cerita Conan, pasti akan merasakan hal yang sama. Nah kira-kira kenapa saya sampai berpikir begitu? Mari kita simak alasannya.
Film dibuka dengan menceritakan masa lalu Shuichi Akai. Sebagaimana yang para penggemarnya tahu bahwa Suichi Akai merupakan anggota FBI yang pernah menyamar di Organisasi Hitam. Salah satu elemen terkuat di FBI ini sempat mati ditembak yang diceritakan di komik volume 59.Â
Kepergiannya yang sangat mendadak itu membuat teman-teman terdekatnya terpukul. Namun pada volume 85 sudah dijelaskan bahwa ternyata dia belum mati, dan ini semua hanya kamuflase yang dilakukan oleh Conan.