Mohon tunggu...
M. Gilang Riyadi
M. Gilang Riyadi Mohon Tunggu... Penulis - Author

Movie review and fiction specialist | '95 | contact: gilangriy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Sunyaruri" Bukan Cerita Terbaik dari Danur Universe

1 Oktober 2019   16:30 Diperbarui: 1 Oktober 2019   16:47 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Serial Danur menjadi universe paling dinanti bagi para pencinta film Indonesia, bahkan sempat disebut sebagai The Conjuring versi lokal karena bisa menghadirkan cerita hantu yang begitu beragam namun saling memiliki hubungan antar film satu dengan lainnya. Tak heran juga bahwa Danur universe ini selalu mencetak angka dengan rata-rata di atas 1 juta penonton.

Risa Saraswati sebagai penulis novel dari serial Danur ini memang sudah banyak menghasilkan karyanya yang selalu laku di pasaran. Sunyaruri yang sudah terbit di tahun 2013 kini diangkat ke layar lebar sebagai film ketiga Danur yang dua film sebelumnya sudah tayang di tahun 2017 dan 2018, atau menjadi film kelima dari seluruh cerita Danur universe (termasuk Asih dan Silam).

Sunyaruri tentu masih menjadikan Risa sebagai tokoh utamanya. Adiknya (Riri) dan pacarnya (Dimas) memiliki peran yang cukup penting juga di sini.

Prolog film akan menceritakan tentang Canting, salah satu hantu penari yang sempat muncul di akhir film Danur 2: Maddah. Dari sana Risa selalu menuliskan kisahnya yang selalu bertemu dengan makhluk-makhluk tak kasat mata, termasuk lima hantu anak kecil yang jadi temannya saat ini, yaitu Hans, Peter, Janshen, Hendrick, dan William.

Semakin lama Risa semakin risih dengan kehadiran teman-temannya itu, apalagi Dimas pun sampai terluka karena ulah iseng salah satu dari mereka. Hal itu membuat Risa ingin menutup mata batinnya. Sampai suatu hari ia bertemu dengan salah satu perempuan yang menuntunnya untuk membacakan sebuah mantra. Benar saja, sejak saat itu Risa tidak bisa lagi merasakan kehadiran Peter dan kawan-kawan.

Namun sesuatu yang aneh tetap terjadi. Mata Risa jadi bengkak sebelah dan sulit untuk sembuh. Selain itu di rumah tempat ia tinggal selalu diguyur hujan, padahal tempat lain tidak. Hal itu membuat Risa curiga bahwa ada sesuatu di rumah itu. Apalagi, ia masih bisa mencium bau Danur yang mana pasti ada makhluk lain di sekitarnya.

Setengah film berjalan dengan cukup lambat. Jumpscare ditampilkan meski tidak sepenuhnya membuat saya kaget. Latar sudah dibuat maksimal, terutama rumah Risa yang memang menjadi sorotan utama. Akting para pemain pun sudah tidak perlu diragukan kembali karena sudah diisi oleh aktris dan aktor papan atas seperti Prilly Latuconsina, Rizky Nazar, dan Sandrina Michelle.

image by matamata.com
image by matamata.com
Yang cukup disayangkan adalah akting teman-temen kecil Risa yang masih terlihat 'datar'. Tapi hal itu bisa saja termaafkan umur mereka yang masih terlalu kecil dan mungkin belum terbiasa berakting.

Setengah film selanjutnya dibuat untuk memecahkan misteri dari semua hal aneh yang terjadi di rumah Risa. Sungguh disayangkan sebenarnya karena eksekusi untuk klimaks kurang sempurna dan greget. Meski sebenarnya ada plot twist yang sempat membuat saya cukup kaget dan tidak menyangka bahwa hal itu akan terjadi.

Dengan setengah film yang begitu lambat, saya berpikir akan ada sesuatu yang "lebih" untuk bagian akhirnya. Tapi ternyata tidak begitu berbeda dan tetap terasa membosankan. Padahal saya percaya bisa dibuat lebih baik lagi.

Sunyaruri bukanlah yang terbaik dari Danur universe. Danur 2: Maddah yang tayang tahun lalu terasa lebih baik menurut pendapat pribadi. Antara jumpscare dan jalan cerita tetap konstan dengan plot twist menarik menjelang akhir cerita. Meski tetap saja, dari cerita Maddah pun klimaks tidak dieksekusi secara maksimal alias kurang greget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun