Film Detektif Conan yang diangkat ke layar lebar sebenarnya sudah ada sejak tahun 1997 dengan judul The Time Bombed Skyscraper. Berkat kesuksesannya di Jepang, akhirnya kisah Conan dan kawan-kawan terus berlanjut untuk setiap tahunnya dan selalu diputar di bioskop. Di Indonesia sendiri, Detektif Conan Movie pertama rilis pada tahun 2014 dengan judul Dimensional Sniper.
Sejak saat itu meski tidak seluruh bioskop menayangkan, para pencinta Detektif Conan di Indonesia masih bisa mengikuti ceritanya karena akan diputar setiap tahun. Di 2019 ini, Detektif Conan hadir dengan judul The Fist of Blue Sapphire yang mana melibatkan Kaito Kid dalam inti cerita.
Kaito Kid yang diceritakan sebagai pencuri handal menjadi sosok yang disukai oleh para penggemar Detektif Conan. Ia terakhir muncul di Detective Conan Movie 19: Sunflowers of Inferno. Berbeda dengan cerita sebelumnya yang mana antara Conan dan Kid saling menjadi rival, kali ini mereka diharuskan menjadi kawan dan melakukan banyak kerja sama.
Uniknya, film ke-23 Detektif Conan ini menjadi nomor 1 di Jepang saat penayangannya bulan April lalu, bahkan sampai mengalahkan film Avengers: End Game. Memang sampai seseru apa sih filmnya?
Sama seperti film-film sebelumnya, akan ada prolog sebagai pembuka cerita. Latarnya di Singapura dengan mengedepankan kasus pembunuhan yang disertai dengan ledakan bom. Sebenarnya awal cerita yang seperti ini sudah cukup sering menjadi pembuka sehingga tidak begitu istimewa.
Ceritanya berlanjut ketika Conan meminta obat penawar kepada Haibara agar ia bisa kembali ke tubuhnya semula. Ia ingin menjadi Shinichi Kudo agar bisa ikut Ran, Sonoko dan Kogoro ke Singapura untuk menghadiri pertandingan karate Kyogoku, pacar Sonoko. Karena tidak diizinkan, terpaksa Conan pulang dengan tangan kosong.
Di jalan sepi malam itu saat perjalanan pulang, Conan bertemu dengan Kaito Kid yang sedang menyamar menjadi Ran. Ia dibuat tidur hingga ketika sadar tiba-tiba sudah berada di Singapura. Rasa kagetnya tidak berhenti di sana, namun ketika melihat ada "Shinichi Kudo" sedang bersama Ran dan Sonoko. Padahal, dia lah Shinichi Kudo yang asli.
Ternyata, itu adalah Kaito Kid yang menyamar. Kid sengaja datang ke Singapura dan membawa Conan untuk memecahkan kasus pembunuhan yang ada di prolog tadi. Apalagi di kasus pembunuhan itu Kid seakan dituduh sebagai pembunuhnya karena ada kartu dirinya yang tertinggal di sana.
Conan menyamar sebagai turis Jepang bernama Arthur untuk mengelabui Ran, Sonoko, dan Kogoro. Karena bisa gawat juga jika mereka tahu ada dirinya di sana.
Pada 30 menit pertama, penonton akan dibuat tertawa dengan tingkah Kid yang menyamar sebagai Shinichi. Ia terus mendekati Ran layaknya orang pacaran. Hal itu membuat Conan cemburu dan berkali-kali mengingatkan Kid agar tidak terlalu dekat dengan gadis itu.