Sejak rilisnya film Pengabdi Setan pada tahun 2017 lalu, industri film lokal semakin banyak yang berlomba-lomba untuk membuat film serupa demi mengembalikan citra baik film horor tanpa ada adegan panas.Â
Hal itu pun terbukti dengan banyaknya film horor lokal yang rilis. Cerita yang disajikan sepenuhnya memang mengedepankan unsur horor tanpa ada adegan kurang pantas di dalamnya. Maka, beberapa waktu ke belakang film horor lokal mempunyai tempat tersendiri bagi para pencinta film.
Yang saya perhatikan, sejak awal tahun 2018, setiap bulannya pasti ada 1-3 judul film horor lokal yang rilis di bioskop. Malah, film genre romantis lokal justru semakin sedikit jika di bandingkan dengan film horor. Sebagai pencinta film horor, ada satu judul film lokal yang kehadirannya sudah lama saya tunggu, yaitu film berjudul SEBELUM IBLIS MENJEMPUT. Dari judulnya saja sudah cukup seram, ya.
Pertama melihat trailernya di Youtube pun memang sudah menarik perhatian. Bahkan sekilas film ini tidak hanya mengedepankan unsur horor saja, tapi juga thriller. Maka di tanggal 9 Agustus 2018 saat hari pertama film ini rilis, saya langsung menyempatkan diri ke bioskop.
Film ini dibintangi oleh artis papan atas. Di antaranya adalah Chelsea Islan, Pevita Pearce, Karina Suwandi, dan Ray Sahetapy. Pada prolog film dengan latar tahun 90-an, diceritakan bahwa Ray Sahetapy yang berperan sebagai Lesmana melakukan sebuah ritual sesat untuk memperbaiki kehidupannya. Sejak saat itu ia menjadi pengusaha sukses di Indonesia. Namun suatu hari istirinya meninggal dunia karena bunuh diri dan ia menikah lagi dengan Laksmi yang diperankan oleh Karina Suwandi.
Belasan tahun sejak kejadian itu, kondisi Lesmana tiba-tiba lemah dan harus dilarikan ke rumah sakit. Anak kandung lesmana, Alfie (diperankan oleh Chelsea Islan) terpaksa datang menemui ayah kandungnya tersebut. Maya (Pevita Pearce) dan Ruben sebagai saudara tiri Alfie membuat rencana untuk datang ke vila Lesmana dalam rangka melihat barang-barang yang sekiranya masih bisa dijual. SIngkat cerita bersama Laksmi dan anak bungsunya, Nara, mereka datang ke vila tersebut pada malam hari.
Di sana, sempat terjadi konflik hebat antara Alfie, Maya, dan Laksmi. Jujur, pada adegan ini akting dari masing-masing tokoh keren banget.Â
Saya jadi ikut kebawa emosi. Oke lanjut. Setelah perselisihan di antara mereka bertiga, Maya menyuruh Ruben untuk membuka salah pintu yang ditutup dengan banyak kunci dan gembok. Mereka tidak tahu bahwa di dalam ruangan yang tersambung ke bawah tanah itu sebenarnya menyimpan banyak hal-hal yang bisa mengancam mereka.Benar saja, ketika pintu tersebut dibuka mulailah sesuatu mistis menganggu semua orang yang ada di sana.
Jujur, sebenarnya saya orang pemberani yang jarang ketakutan atau teriak ketika nonton film horor. Tapi saat suasana di film mencekam, ditambah dengan jumpscare dan sosok hantu yang 'sempurna', saya sampai merinding bahkan sering menutup wajah. Banyak adegan jumpscare yang tidak diduga sehingga benar-benar membuat penonton kaget bahkan hingga teriak.
Dari segi alur, ceritanya dibuat epik dengan tidak bertele-tele ataupun dengan cara yang terburu-buru. Jika ada adegan flashback pun disisipkan pada momen yang pas, sehingga tidak menganggu alur yang sedang terjadi saat ini.Â
Meski pada awalnya penonton akan sedikit kebingungan karena kurang mengerti jalan ceritanya, tapi perlahan semua akan dijelaskan secara perlahan. Dari segi akting para pemain pun sangat sangat keren. Kalau favorit saya sih Chelsea Islan karena aktingnya benar-benar totalitas.