Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Omon-omon puisi dan sekenanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ruang Kosong

3 Januari 2025   20:26 Diperbarui: 3 Januari 2025   20:26 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Siluet Lengan. Sumber: Pexels.com/Roman Ska

Ruangan ini kosong, hanya suara jam yang berdetak,

di luar, lampu jalan tak lagi bersinar terang,

kau duduk di kursi yang lama,

menatap kosong ke layar yang tak lagi menyala.

Buku-buku itu terbuka,

halaman-halaman terabaikan,

hanya suara kipas yang hilang mengisi ruang.

Di sini, semua cerita seperti terbaca dalam dinding-dinding,

kata-kata yang tak terucap menggantung.

Kau kembali, namun tidak pernah benar-benar pergi,

meninggalkan jejak di setiap sudut,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun