Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Omon-omon puisi dan sekenanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lapisan Keindahan

12 Desember 2024   14:30 Diperbarui: 12 Desember 2024   13:44 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.

Ada rasa yang tebal di sana,
menggumpal seperti kabut pagi,
bukan udara, bukan tanah,
tapi mungkin waktu yang menjelma;
waktu yang kuberi untukmu,
dan cinta yang tumbuh seperti akar
di antara sela-sela hari.

2.

Di atasnya, lapisan-lapisan lain tumbuh,
tirai yang berkibar, angin yang sesekali mampir,
kemeja yang digantung di pintu,
suara televisi di ruang lain.
Semua itu, latar tak terlihat
dari cerita yang tak sengaja
tercipta.

3.

Lapisan terakhir itu,
sesuatu yang indah, hadir tanpa suara;
bunga liar yang mekar di tepi jalan,
langit jingga sebelum hujan turun,
atau mungkin,
tatapanmu yang tersimpan
di sudut-sudut ingatanku.

4.

Keindahan itu tak datang
untuk disambut,
tak pernah diminta.
Namun justru karena itu,
ia membangunkan segalanya:
ketebalan jarak,
tekstur rindu yang berdenyut pelan
di antara aku dan waktu.

5.

Dan di situ,
di antara semua lapisan,
aku berdiri,
mencoba membaca keindahan
seperti membaca surat cinta lama:
huruf-hurufnya masih ada,
tapi artinya sudah kabur,
terbungkus oleh waktu berlapis-lapis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun