Mohon tunggu...
Gilang Ramadhan
Gilang Ramadhan Mohon Tunggu... Penulis - Bachelor of Education in Indonesian Language and Literature, Indraprasta University, Jakarta

Omon-omon puisi dan sekenanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bayang-Bayang Hari Esok

10 Desember 2024   21:34 Diperbarui: 10 Desember 2024   21:34 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sudut malam, mereka berbisik,

"Besok akan tiba, tenanglah."

Aku berdiri di bawah lampu jalan,

menerka bentuk pagi

yang belum berani menyentuh kulit gelap kota.

"Besok itu apa?" tanyaku.

Sebuah gema menjawab, "Janji yang lembut,

seperti kabut di kaca jendela.

Hilang saat kau menyentuhnya."

Aku berjalan ke arah waktu, melewati jam-jam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun