penulis : Gilang Ramadhan
Pandemi covid 19 sudah menjalar diseluruh dunia, dampak yang ditimbulkan  dari adanya pandemi covid-19 sangatlah besar dan sering kali menimbulkan perubahan di berbagai lentera dunia. Di negara kita sendiri indonesia, pengaruh pandemi covid-19 ini telah banyak memberikan dampak yang cukup segnifikan  di berbagai sektor kehidupan sehari hari. Mulai dari sektor kesehatan, sektor ekonomi, sektor perdagangan, sektor pendidikan, sektor pariwisata, sektor keagamaan dan masih banyak lainya yang terdampak. Menjelang liburan akhir tahun tidak menutup kemungkinan akan banyaknya orang orang akan berkumpul ramai yang memungkinkan untuk berpotensi dalam penularan virus corona.
Demi menekankan masyarakat untuk meminimalisir penyebaran virus Covid-19, beberapa daerah menerapkan aturan baru terkait mobilitas sosial serta social distancing di daerahnya masing - masing. Pemerintah pusat telah berupaya keras untuk menangani pemutusan mata rantai civid-19 ini mulai dari memberikan edukasi kepada masyarakat, menmberi contoh mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak atau sering dikenal dengan gerakan 3M serta pemerintah juga menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan skala yang masih samar dari skala kecil hingga  skala besar. Mulai awal munculnya covid 19 sampai adanya virus covid dengan varian baru berjenis  "Omnicorn" membuat para ilmuan dunia sampai kini masih tidak dapat menentukan sampai kapan pandemi covid ini akan berakhir. Belum dapat diketahui secara pasti seberapa besar  bahaya pandemi covid yang akan ditimbulkan di masa depan.Â
Pada liburan akhir tahun menjelang tahun baru 2022 menjadikan dilema disektor pariwisata, Pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat terdampak akibat adanya pandemi COVID-19. Â Turunnya jumlah wisatawan yang cukup signifikan karena pandemi ini baik dari dalam maupun luar negri. liburan akhir tahun membuka kesempatan untuk upaya pemulihan angka pariwisata agar tetap stabil, namun dibalik itu sangat besar kemungkinan terjadinya kerumunan masyarakat yang membuka mata rantai covid-19.
Untuk mendukung pemerintah dalam rangka pemulihan sektor pariwisata khususnya di DI Yogyakarta, UNISA Yogyakarta mengadakan kegiatan berbagi Hand Sanitizer di beberapa titik lokasi wisata, kegiatan ini bertujuan untuk mensosialisasikan gerakan 3M dan penerapan protokol kesehatan. Beberapa lokasi yang dikunjungi oleh Tim UNISA antara lain kawasan Parkiran Ngabean, Pasar Ngasem, Area Kraton, Tamansari, Parkiran Abu Bakar Ali, Malioboro dan area alun-alun utara. Pelaksanaan kegiatan berbagi hand sanitizer tersebut juga didukung oleh Forum Komunikasi Komunitas Alun- Alun Utara (FKKU). Selain itu Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta juga mengadakan seminar yang dilakukan secara daring yang lebih dikenal dengan istilah 'Webinar' guna mengedukasi mahasiswa untuk tetap berwaspada akan bahaya berkerumunan saat liburan tahun baru nanti.
Diambil dari data biro unisa, diketahui umumnya peserta yang mengikuti acara webinar dari rumah atau kos yaitu sebesar 81,5%, dari kantor atau kampus 15,6% dan sisanya 2,9% mengikuti webinar melalui warnet dan area publik. Kondisi ini menunjukkan bahwa kebijakan bekerja dan belajar dari rumah mendorong masyarakat termasuk mahasiswa untuk melakukan berbagai aktivitasnya di rumah atau tempat tinggalnya masing - masing yang memungkinkan mereka untuk tetap berkarya meskipun di rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H