Hutang luar negeri adalah sumber pembiayaan  negera yang berasal  dari negara asing, badanllembaga keuangan internasional atau dari pasar uang internasional yang berbentuk devisa, barang, atau jasa termasuk penjaminan yang mengakibatkan pembayaran di masa yang akan datang yang harus dibayar kembali sesuai kesepakatan bersama.
Secara umum, pendanaan luar negeri berasal dari sumber sumber  antara lain bilateral (pemerintah negara lain) berupa hibah, pinjaman lunak dan pinjaman campuran; lembaga multilateral/intenasional berupa hibah dan pinjaman; perbankan atau lembaga keuangan internasional berupa fasilitas kredit ekspor dan pinjaman komersial. Â
Berdasarkan sifatnya pinjaman luar negeri dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: pertama  concessional loan dengan ciri ciri bunganya rendah, dan ada unsur hibahnya. Lalu yang kedua non concessional loan. Berdasarkan bentuknya pinjaman luar negeri dapat berupa devisa, barang, atau jasa. sedangkan jika dilihat penggunaannya pinjaman luar negeri ada yang berbentuk bantuan proyek dan bantuan program.
Bantuan proyek adalah penerimaan dana banguan luar negeri dalam bentuk barang atau jasa bagu keperluan proyek pembangunan yang telah di tentukan dalam perjanjian. Sedangkan bantuan program adlah bantuan luar negeri berbentuk bahan pangan atau devisa yang dirupiahkan.
Selain jenis bantuan yang disebutkan di atas, ada juga jenis pinjaman luar negeri lainnya antara lain: pinjaman komersial dan fasilitas kredit ekspor. Pinjaman komersial adalah pinjaman yang diperoleh dari bank bank/lembaga lembaga keuangan internasional dalam bentuk devisa tunai, dengan persyaratan komersial sesuai kondisi pasar uang internasional untuk berbagai keperluan baik untuk pembiayaan, termasuk ke dalam jenis pinjaman ini adalah obligasi.
Yang kedua yaitu fasilitas kredit ekspor. Fasilitas kredit ekspor ini adalah pinjaman yang diterima Indonesia yang berasal dari suatu bank atau lembaga keuangan bukan bank dari suatu negara guna membayar barang barang yang diperlukan Indonesia yang merupakan produk dari negara pemberi pinjaman.
Keuntungan dari pinjman luar negero tersebut yaitu sebagi sumber pembiayaan pembangunan nasional, sebagai alat stabilitas ekonomi nasional, sebagai alat memperbaiki pembayaran kas keuangan negara, sebagai alat pemerataan pendapatan nasional, sebagai alat untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, sebagai alat untuk meningkatkan hubungan internasional.
Untuk kerugiannya sendiri antara lain: adanya ketergantungan terhadap luar  negeri sehingga perekonomian nasional sering dikendalikan oleh pihak yang memberi pinjaman, dan harus mengikuti peraturan internasional sekalipun itu merugian industri dalam negeri. Â
Pada tahun 2018 jumlah utang pemerintah terus naik pada akhir bulan Agustus total nilainya mencapai lebih dari empat ribu triliun rupiah. Lalu darimana kah utang utang ini berasal?
Menurut data Kementerian Keuangan disepanjang tahun 2017 hingga Februari 2018 saja, total hutang Indonesia hampir mencapai 4 ribuTriliun rupiah lebih. Dimana hutang ini didapat salah satunya dari pinjaman bilateral.
Lima besar negara donor utang Indonesia di peringkat  pertama yaitu Jepang dengan nilai mencapai 199,57 T rupiah, Jerman diposisi kedua dengan 32,07 T rupiah, Perancis dengan nilai hutang mencapai 29,87 T rupiah,  China diposisi keempat dengan nilai sebesar 18,09 T rupiah, dan Amerika Serikat mencapai 7,57 T rupiah.
Sementara itu dari pinjaman multilateral tiga besar lembaga yang memberikan utang antara lain World Bank menempati posisi pertama pemberi utang sebesar 249,67 T rupiah, Asian Develpment Bank sebesar 130,28 T rupiah, dan Islamic Development Bank mencapai 12,7 T rupiah.
Selain pinjaman bilateral dan multilateral ada juga pinjaman yang diberikan oleh sebuah negara melalui lembaga keuangannya kepada BUMN dan juga pihak swasta di Indonesia. Ada pula salah satu negara yang memberikan pinjaman cukup besar melalui skema ini adalah China dengan total nilai mencapai 650 T rupiah yang diberikan untuk proyek infrastruktur dengan jangka waktu sesuai dengan masa proyeknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H