Mohon tunggu...
Sosbud

Asuransi Atau Kepolisian?

29 Maret 2016   14:29 Diperbarui: 29 Maret 2016   14:50 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Foto bersama BRIPKA Aris.S setelah melakukan wawancara singkat di Kapolsek Caringin yang berada di Jl. Raya Sukabumi KM 20"][/caption]Maraknya kejadian pencurian motor di Kecamatan Caringin, Bogor tidak terlalu membuat penduduk yang bertempat tinggal di Caringin khawatir akan hal itu. Dikarenakan tidak terlalu sering terjadi dan kinerja yang sempurna dari pihak polisi, Kapolsek Caringin.

“Ya, kalau curanmor (pencurian motor) tidak terlalu banyak, tapi sekalinya kejadian kami tangani dengan cepat” ujar BRIPKA Aris.S

Selama terjadi pencurian motor ada beberapa halangan yang dialami Kapolsek Caringin. Seperti, sering korban pencurian motor tidak langsung meminta pertolongan polisi, melainkan menghubungi pihak lising atau asuransi dan bukan menghubungi pihak kepolisian.

Dari pihak Kapolsek Caringin juga sudah melakukan banyak sosialisasi diberbagai tempat. Seperti, perumahan, sekolah, dan tempat-tempat umum. Hasil sosialisasi tersebut, dampaknya tidak terlalu baik. Masih banyak yang tidak langsung menghubungi pihak kepolisian.

BRIPKA Aris.S mengatakan bahwa ia mengharapkan penduduk Caringin dapat berubah akan hal ini, dikarenakan Kapolsek Caringin bisa menyelesaikan masalah pencurian motor dengan cepat. Dari Kapolsek Caringin sendiri sudah mengatakan bahwa mereka bisa menindak lanjuti kasus pencurian motor jika korban melapor langsung kepada Kapolsek tersebut. Dari banyak kasus pencurian motor, Kapolsek Caringin mempunyai banyak jaringan atau hubungan dengan Kapolsek lainnya untuk meneruskan pengejaran motor yang dicuri jika Kapolsek Caringin kehilangan jejak pelaku pencurian motor tersebut.

Kapolsek Caringin sendiri, hanya memerlukan waktu yang singkat untuk melacak motor yang telah dicuri dan dengan jangka waktu tidak lebih dari satu minggu. Daerah Cijeruk, Ciawi, bahkan Sukabumi dijadikan jaringan untuk melakukan pengejaran motor curian.

Dari presentase korban sendiri, hampir seluruh kasus pencurian motor terjadi dikalangan orang yang sudah bekerja. Pelajar, terutama kalangan Sekolah Menengah Pertama atau SMP pun menjadi sasaran pelaku pencurian motor, karena mereka lebih mudah dibohongi dengan berbagai macam modus.

Salah satu modus yang paling sering digunakan oleh para pelaku adalah bahwa mereka mengakui dirinya sebagai teman dekat ayah korban tersebut dan memberitahu korban bahwa mereka sudah meminta izin ke ayah korban untuk meminjam motor tersebut.

Kapolsek Caringin berharap masyarakat bisa melakukan perubahan untuk masalah ini, karena jika langsung menghubungi lising atau asuransi tersebut, prosesnya akan lebih lama dibanding mengurusnya langsung ke pihak kepolisian. (GP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun