Selamat pagi orang yang kembali kukenal
kuharap  kau terbangun dengan senyum menghiasi wajah mu yang merona itu. kau tak lagi merisaukan hal-hal  yang diluar kendalimu . hal-hal yang mungkin saja akan menerpamu disuatu saat.
Selamat pagi bidadariku yang indah
keindahanmu mu melebihi nilai estetika yang pernah dideklarasikan oleh para filsuf terdahulu. jika dibandingkan dengan jumlah pasir di pinggir pantai hal itu tak bisa menandingi betapa berharga nya nilai keindahan yang ada padamu.
Rasa sayang , ya rasa sayang yang dahulunya begitu kuat, melebihi kekuatan ombak menerjang batu karang. rasa sayang yang dahulunya mungkin saja bisa terbilang monokonves.
ooh bidadariku .
kini engkau tidak perlu lagi mencemaskan akan rasa itu. rasa itu telah terkubur mati dengan diriku yang dulu. rasa yang dulu kuperjuangkan sampai pincang leherku untuk melihat ke atas.
ya kau tidak lagi perlu mencemaskan begitu halnya
tapi sekarang rasa itu diubah secara paksa oleh keadaan . rasa itu kini telah menjadi benci , begitupun marah,kecewa, dan sedih bercampur padu didalamnya.
kini aku tak lagi mencintaimu. aku lebih mencintai dirimu dimasa lalu. diri yang dahulunya begitu membahagiakan dan mengindahkan seluruh rasa yang pernah ada.
jika hanya sebuah foto ataupun berkas lainnya yang harus kukenang. aku akan menyimpannya di suatu tempat yang indah.
dan jika aku melihatnya aku bisa merasakan kebahagiaan itu kembali walaupun
Fatamorgana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H