"In The Premier League you never really know what is going to happen, there is a very little gap between the teams' '. Setidaknya itulah kata-kata yang keluar dari peraih golden shoe musim 2015-2016 yaitu Luis Suarez dimana dengan hal tersebut jika perdebatan tentang liga eropa mana yang terbaik di dunia tidak menemukan kesimpulan yang final, premier league mungkin tidak se taktikal liga spanyol atau seteknis liga jerman dan tidak se strategis liga italia, dan tidak menghasilkan lebih banyak gol dibandingkan liga Belanda .
Namun memang liga Inggris selalu menjadi tontonan menarik bagi setiap fans sepakbola di dunia bukan karena aspek yang disebutkan diatas namun di Inggris sepakbola sudah menjadi tradisi sosial dan ekonomi dimana setiap masyarakatnya sangat dekat dengan olahraga yang satu ini, puncaknya adalah wacana Liga Super yang diusung oleh petinggi Juventus saat itu Andrea Agnelli dan Florentino Perez presiden Real Madrid dan akan dibiayai oleh beberapa investor Amerika yang akan menampilkan tim besar tertentu yang akan berlaga didalamnya.
Hal ini semata-mata karena tingkat pendapatan tim premier league jauh meninggalkan tim liga lain dari sisi finansial yang didapatkan dari sponsor dan hak siar. Pada kericuhan tersebut bahkan untuk mempertahankan tim besar yang berlaga di premier league, pemerintah tertinggi di britania raya yang diduduki oleh perdana menteri Inggris siap pasang badan agar tim seperti Arsenal, Chelsea, Manchester United, Manchester City, dan Liverpool tidak keluar dari keanggotaan Liga Inggris karena akan mempengaruhi ekonomi yang berdampak langsung terhadap masyarakat setempat.
Puncaknya kemagisan dari premier league sebenarnya muncul pada saat Leicester City berhasil menjuarai gelar bergengsi tersebut di musim 2015-2016, dari sini pun harus diakui jika premier league adalah liga paling seru untuk ditonton karena segala kemungkinan bisa terjadi dan sudah menjadi hal biasa dengan kemunculan kuda hitam di kompetisi yang memiliki pendapatan paling tinggi di dunia itu, meski begitu yang paling menarik adalah setiap tahunnya tim kuda hitam di liga ini selalu berganti dari tim satu ke tim lainnya.
Meski begitu manakah tim yang bisa menjadi opsi tontonan apabila tim favorit anda sedang tidak bermain terlebih jika pembaca adalah salah satu orang yang berlangganan siaran penyedia liga Inggris berikut ulasannya.
BurnleyÂ
Keluar sebagai juara Championship musim lalu Burnley kembali ke kasta liga Inggris musim ini dengan kandidat besar kuda hitam yang patut diperhitungkan.
Hanya kalah 3 kali dari 46 laga championship membuktikan bahwa tim ini memiliki pertahanan yang sulit ditembus dimana mereka hanya kebobolan sebanyak 35 gol dari total laga sebanyak itu
Vincent Kompany adalah alasan mengapa kesuksesan dibalik tim ini juara Championship dan kembali ke kasta tertinggi premier league tersebut.
Sebagai murid dari Pep Guardiola Burnley yang dipimpin oleh Vincent Kompany tersebut memiliki rataan penguasaan bola 64,6 % hal ini menunjukan dominasi tim mereka dalam memegang bola
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!