Dari lanjutan Valorant Championship Tour 2022 di Grand Finals akhirnya mempertemukan Paper Rex sebagai perwakilan Asia Pasifik melawan Fun Plus Phoenix tim asal Eropa, untuk menentukan siapakah tim terbaik dunia di game kompetitif valorant saat ini dimana juara pertama akan mendapatkan hadiah sebesar 200 ribu dolar dan langsung lolos di kejuaraan dunia valorant yang akan digelar beberapa bulan kedepan.
Tensi Final pun sangat naik turun terlebih untuk para fans asal Indonesia yang juga bermain game ini dimana memang nasionalisme para pemain Valorant Asia Tenggara ikut diwakilkan oleh tim Paper Rex terlebih gamer asal Indonesia yang karena tim tersebut diwakili oleh dua pemain yang berasal dari Indonesia yaitu Aaron "Mindfreak" Leonheart dan juga Jason "forsaken" Sutanto. Namun memang seribu sayang di final yang digelar jam 22.00 Wib tanggal 24 Juli kemarin sepertinya bukan hari untuk tim yang sedang mencuri perhatian dunia tersebut karena mereka harus mengakui kekuatan tim asal region EMEA (Europe, Middle east and Africa) yaitu Fun Plus Phoenix.
Jalannya pertandingan pun berlangsung seru terlebih untuk fans Paper Rex karena seringkali mereka mengejar ketertinggalan beberapa kali setelah kalah di map kesatu dan ketiga, dimana memang anehnya Paper Rex yang mempunyai tempo sangat cepat di setiap pertandingannya di game ini seolah-olah tempo mereka diatur oleh tim FPX tersebut.
Digame pertama di map Bind yang sebenarnya adalah Map Favorit tim asal Asia Pasifik ini justru mereka kewalahan dan seolah-olah aim dari para pemain mereka tidak setajam biasanya terlihat sekali memang tim Paper Rex yang rata-rata masih berumur dibawah 30 tahun mengalami demam panggung berbeda dengan tim FPX yang memang dihuni oleh pemain yang lebih berpengalaman di kompetisi FPS disana dimana contohnya roster paling tua pada Paper Rex dipegang oleh Benkai yang berumur 26 tahun sedangkan FPX dihuni oleh pemain veterean mereka yaitu Ange1 yang berumur 32 tahun hal ini memang menjadi faktor penentu mental dimana memang di final kemarin sangat meriah dengan kehadiran penonton.
Dan yang paling terlihat adalah performa dari Forsaken yang biasanya muncul dengan gerakan-gerakan yang agresif dengan agen Yoru nya di Map Bind namun kemarin sangat terlihat kegugupan muncul di anak muda asal Indonesia kelahiran tahun 2004 tersebut. Dimana di map Bind ini dirinya terlihat seolah-olah demam panggung tidak selepas pertandingan-pertandingan sebelumnya dimana jumlah Kill death Assist Nya 2 kill berbanding 13 kali mati di game pertama ini dan mengeluarkan hasil 13 - 2 di skor tim untuk keunggulan FPX, hal yang tidak pernah terjadi di turnamen ini dimana satu tim sangat didominasi sebegitu jauhnya.
Di game kedua PRX membuka asa para fansnya untuk mengembalikan keadaan namun di map ke 3 mereka lagi-lagi harus mengakui keunggulan tim FPX drama final game ke 5 pun muncul setelah Paper Rex kembali memperkecil ketertinggalan di map ke 4 di pertandingan final ini dari kemenangan mereka di map Haven sampai akhirnya mereka kejar-kejaran poin di map penentuan Breeze dan menutup hasil grand final tersebut dengan skor 13-9 untuk kemenangan tim FPX.
Paper Rex
Meski begitu performa yang ditunjukan oleh para pemain dari paper rex ini cukup membanggakan dimana mereka juga pada saat ini menjadi tim yang sangat digemari oleh para pro player lain yang sering me react kehebatan mereka di turnamen VCT. bahkan salah satu pemain yang paling terkenal yaitu Sen Tenz pun secara serta merta mengatakan bahwa mereka layak untuk mendapatkan juara karena gameplay mereka yang sangat menghibur, " saya tidak pernah melihat tim seagresif ini, sebagai penonton saya terhibur dengan permainan mereka dan mungkin saya juga tidak bisa melakukan apa yang menjadi gameplay mereka bahkan di server amerika semua pemain berkata saya akan melakukan apa yang paper rex lakukan, atau paper rex style" ucapnya dalam streamingnya di twitch tv.
Nice Try untuk Paper Rex walaupun tidak meraih juara satu kami fans di Indonesia bangga dengan apa yang sudah kalian lakukan.
Dan penulis berharap kekonsistenan ini akan terus dijaga sampai nanti Tim kebanggan tim Asia tenggara ini berlaga di piala dunia Valorant di awal september nanti. thank you Paper Rex you guys always in my heartÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H