Rabu esport adalah rangkuman kolom artikel tentang esport yang dirangkum setiap hari rabu oleh penulis.
Diki "tuturu" pria kelahiran Pontianak 16 Desember 1994 ini memulai karir sebagai pemain profesional esport di tahun 2017 dimana sebelumnya dirinya bergabung dengan RRQ dirinya tergabung skuad 02 bersama Instinct, Marsha,Nyong, Meldova, dan juga Tuturu, awalnya Tuturu memiliki role di dalam tank seperti yang dikisahkan awal game ini berdiri sebelum adanya turnamen resmi dari Moonton sebagai developer resmi dari game MLBB ini.
Suatu ketika 02 mengikuti berbagai turnamen dan mulai memenangkan berbagai turnamen yang dibuat oleh komunitas dan sponsor, dan sayangnya mereka tidak mengikuti MSC yang pertama kali diadakan secara resmi oleh Moonton karena ketelatan mereka untuk mendaftar di turnamen tersebut.
Namun hal tersebut tidak serta merta membuat skuad 02 tidak memiliki tempat di mata seorang CEO RRQ salah satu tim esport yang cukup populer pada saat itu. Dengan negosiasi dengan Marsha sebagai kapten tim pada saat itu maka diakuisisi lah skuad 02 oleh tim esport yang sekarang memiliki fanbase terbesar di Indonesia itu. Yang berisikan beberapa pemain seperti Lemon, Marsha, Banshee, Instinct, Barrier dan juga Tuturu.
Keunikannya adalah pada saat turnamen bersponsor Diki atau yang kerap kali dipanggil dengan julukan tuturu di dalam game tersebut mulai menunjukan kehebatan dirinya dalam memakai role marksman, yang dimana pada saat itu Marksman bukanlah hero yang menjadi pilihan para tim dalam menjalankan turnamen dan memukau mata para penggemar game MOBA platform handphone yang satu ini.
Karir profesionalnya yang secara resmi dengan RRQ dimulai di MPL season 1 dimana mereka yang menjadi unggulan harus dikalahkan di semifinal oleh tim kuda hitam yaitu NXL. sayangnya hal tersebut membuat tim RRQ pada saat itu terpecah dimana kapten yang juga membawa skuad 02 dikontrak oleh RRQ harus pindah ke rival mereka yaitu Evos Esport di MPL season yang kedua.dan digantikan oleh ayam jago dan juga liam di posisi tank dan assasin, sedangkan instinct berganti role ke support di season kedua tersebut.
Bagaikan suatu kisah di sebuah dongeng pada akhirnya Tuturu dan RRQ pada saat itu berhasil melenggang mulus ke final mempertemukan mereka dengan tim baru dari kaptennya tersebut yaitu Marsha bersama Esport. Kehadiran Tuturu di partai final itupun membantu timnya untuk pertama kalinya menjuarai MPL season 2 dengan hasil 3-0 dari partai lima terbaik di final itu.Â
Dari sinilah julukan king of marksman mulai disematkan kepada Tuturu dimana dirinya seringkali bermain agresif dengan role yang justru kuat di akhir game namun karena kemampuan mekanik dirinya membuat semua penonton terkesima dengan aksi bermainnya,Â
dimana terkadang memang role yang dimainkan ini cenderung bermain aman dan pasif namun tidak dengan Tuturu walaupun dirinya memainkan role marksman. Dirinya kerap kali bermain dengan cara yang berbeda dari marksman lainnya.
Kejayaan RRQ dan Tuturu sebenarnya sempat bertahan selama beberapa bulan di turnamen tier B Mobile Star League Season 2 dimana mereka mendapatkan posisi ke 1 namun sayangnya kejayaan Tuturu dan juga RRQ lambat laun menunjukan performa menurun mereka dimana di season ke 3 hanya ada di juara ke 7-8 dan juga di season selanjutnya selalu membuntuti Evos dan selalu keluar sebagai juara kedua.
Di season 5 penampilan Tuturu mulai sering jarang terlihat seiring perubahan meta juga yang membuat marksman menjadi hero yang jarang dipilih dan secara mengejutkan setelah RRQ menjuarai kembali MPL justru di akhir season dirinya memilih pensiun dari dunia Esport karena masalah kesehatan dan cedera tangan yang dirinya alami.
