Mohon tunggu...
Gilang Nugraha
Gilang Nugraha Mohon Tunggu... Freelancer - Jr. Content Writer

untuk mendukung silahkan donasi di https://saweria.co/Gilangn isi konten Harian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Solitude RIzky

27 Juni 2022   15:07 Diperbarui: 27 Juni 2022   15:22 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai namaku Galfi dan ini ceritaku dalam menghadapi kesendirian

Sudah beberapa tahun semenjak beberapa kegagalan Galfi dengan beberapa orang yang pernah dekat dengan dirinya, kali ini ada seorang wanita bernama Rizky dirinya secara postur adalah wanita dengan perawakan yang kecil dan juga suaranya yang imut membuat Galfi terpikat dengan Rizky, Rizky juga adalah wanita yang secara sifat juga adalah orang yang dicari oleh Galfi yaitu dirinya orang yang sangat apa adanya terhadap Galfi dan juga bisa dibilang orang yang lebih agresif.

Galfi sadar bahwa dirinya pada saat ini terlebih kegagalan di masa lalunya bukanlah orang yang memiliki keinginan yang berlebih dalam mencari kasih, di dalam dating apps atau aplikasi kencan yang digunakan pun ketika dirinya match dengan orang yang terbilang agak jual mahal, membuat Galfi kemudian tidak melanjutkan komunikasi dirinya dengan wanita yang jutek itu bukan karena Galfi sombong atau merasa sok penting namun semata-mata karena menurut Galfi posisinya untuk memperjuangkan seseorang belum ada lagi saat ini karena di pada kisah asmara terakhirnya Galfi  adalah posisi yang berjuang untuk pasangannya terakhir yaitu Rayu namun pada akhirnya dirinya adalah posisi yang ditinggalkan.

Ketakutan tersebut pun saat ini masih muncul karena pada dasarnya belum ada orang yang secara meyakinkan bahwa orang tersebut bukanlah orang yang akan meninggalkan Galfi di kemudian hari, ya mungkin saja pada saat awal berkenalan Galfi bukanlah orang yang gampang jatuh hati, dan lebih sering menjadi orang yang sayang di pada saat di tengah hubungan dan karena sebuah kebiasaan.

Pertemuan pertama Galfi dengan Rizky pun terbilang sangat lama untuk terjadi dimana untuk Galfi pertemuan adalah hal dimana dirinya dan orang yang ditemui itu adalah sebuah lanjutan akan berlanjut atau tidak, dan kenyamanan Galfi untuk berkeluh kesah lewat telepon kepada Rizky disetiap malam. Sampai akhirnya Rizky meyakinkan Galfi untuk menemui dirinya dan memang pada akhirnya pertemuan itu lumayan membuat kenyamanan untuk Galfi.

Namun sayangnya kenyamanan yang diberikan Rizky pada saat pertemuan itu membuat Galfi lebih tertarik untuk bertemu dengan Rizky dibandingkan menjalin hubungan di telepon maupun chatting, perbedaan hal ini pun membuat kecurigaan kepada Rizky akan sifat Galfi yang berubah semenjak bertemu dengan dirinya. Lantas Rizky pun mempertanyakan hubungan antara dirinya dengan Galfi namun memang pada saat itu Galfi sedang tidak tertarik untuk menjalin hubungan. Meski begitu sebuah hal tersebut pada saat tertentu terlintas pemikiran akan sebuah hal yang harus membiasakan sesuatu yang baru saja.

Sampai akhirnya pertemuan kedua pun dilakukan hal yang sangat jarang dirinya lakukan dengan orang asing dari aplikasi kencan tersebut namun keinginan Rizky yang sangat tinggi untuk bertemu Galfi semakin memuncak, Galfi yang pada akhirnya mengiyakan ajakan tersebut pun akhirnya luluh dan mengikuti keinginan Rizky hal itu.

Namun sayangnya pada saat pertemuan kedua Galfi yang sudah mulai apatis dengan hubungan yang dari masa lalunya tersebut itu pun membuat pertemuan itu tidak seindah pertemuan pertama terlebih memang keinginan Rizky yang awalnya ingin berteman dengan Galfi sekarang sudah melibatkan suatu perasaan yang berbeda yang ia rasakan terhadap Galfi. Sampai akhirnya dirinya dan RIzky memutuskan untuk tidak lagi meneruskan hubungan mereka dan Rizky yang biasa tinggal di Garut Pun pulang dengan kekecewaan. Dan juga pada akhirnya Galfi sadar sebuah kenyaman harus datang dari dua orang yang menjalani hubungan bukan tentang satu orang saja yang merasa nyaman dan yang satu berpura-pura nyaman.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun