Penulis: Gilang Murpiari
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya kelompok 4 KKN R24 2024 telah sukses menyelenggarakan Pelatihan dan Pendampingan Pembuatan Ketela menjadi bola -- bola ubi coklat, onde- onde, dan gethuk pada ibu -- ibu di Dusun Jolopeto, Mojokerto. Kegiatan ini berlangsung pada hari Senin, (15/7/2024) dan dihadiri oleh ibu -- ibu yang berdomisili di Dusun Jolopeto yang turut serta dalam pelatihan tersebut.
Salah satu mahasiswa pengabdi, Gilang Murpiari, dibantu oleh Muhammad Roisul Basyar, S.AP., M.KP, selaku dosen pembimbing lapangan, memberikan arahan dan bimbingan langsung kepada ibu -- ibu di Dusun Jolopeto dalam proses pembuatan Bola -- Bola Ubi Coklat, Onde- Onde, dan Gethuk dari bahan Ketela dan Singkong. Hal ini dilakukan mengingat potensi yang dimiliki oleh Dusun Jolopeto terutama dalam pengolahan ketela.
Kegiatan ini dimulai dengan pemaparan dan praktek pembuatan makanan Bola - Bola Ubi Coklat, Onde - Onde, dan Gethuk. Materi mengenai pemahaman yang dibawa langsung oleh pemateri dari mahasiswa. Pelatihan dan pendampingan ini berisi tentang alat dan bahan, langkah-langkah. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar pelaku usaha atau UMKM, ibu-ibu di Dusun Jolopeto dapat membuat bola-bola ubi coklat, onde-onde, dan gethuk serta membantu mereka mengembangkan dan mempromosikan usaha atau produk UMKM mereka menjadi lebih baik dan pemasaran mereka menjadi lebih luas.
Menurut Gilang, pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan serta memberikan solusi kepada UMKM dan ibu-ibu sehingga terdapat peluang besar untuk meningkatkan kesejahteraan warga melalui pengolahan ketela menjadi produk bernilai tambah. "Kami ingin memberikan pelatihan dan pendampingan pengolahan ketela menjadi produk yang bernilai tambah, sehingga UMKM dan ibu -- ibu dapat memperkuat jaringan kerja sama antar pelaku usaha lokal serta memperkenalkan produk olahan ketela sebagai produk unggulan Dusun Jolopeto." ucap Gilang.
Para ibu sangat antusias mengikuti pelatihan ini dengan harapan dapat langsung mempraktekkan cara pengolahan makanan tersebut. Potensi di Dusun tersebut adalah ketela, yang dijual ke berbagai daerah namun pengolahan masih kurang di Dusun tersebut..
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI