Mohon tunggu...
Gilang muhammad Akbar
Gilang muhammad Akbar Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Program Pascasarjana (S2) Magister PPKn STKIP-Arrahmaniyah Depok, Guru PPKn Pesantren Modern Terpadu Al-Izzah Serang Banten

saya adalah seorang guru yang berdedikasi dalam mengajar Pendidikan Kewarganegaraan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?

27 September 2024   17:37 Diperbarui: 27 September 2024   17:47 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengapa Kurikulum Perlu Berubah?

Oleh: Gilang Muhammad Akbar

Pendidikan adalah fondasi utama bagi perkembangan peradaban dan kesejahteraan bangsa. Di tengah era yang terus berkembang, perubahan kurikulum dalam dunia pendidikan bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak. Di mana pun kita berada, kemajuan teknologi, tuntutan dunia kerja, serta dinamika sosial masyarakat telah mempengaruhi cara kita mendidik generasi muda. Kurikulum sebagai kerangka pendidikan harus selalu mampu menjawab tantangan tersebut.

1. Menjawab Perubahan Zaman

Perubahan dunia yang cepat adalah alasan utama mengapa kurikulum harus terus diperbarui. Teknologi informasi yang berkembang pesat telah mengubah cara orang mengakses pengetahuan dan berinteraksi. Siswa tidak lagi terbatas pada buku teks sebagai sumber informasi, mereka dapat belajar dari internet, video pembelajaran, dan platform digital lainnya. Kurikulum lama yang terlalu berfokus pada penguasaan materi tidak lagi memadai dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan.

Dunia kerja saat ini membutuhkan keterampilan yang berbeda dari masa lalu. Kemampuan berpikir kritis, berinovasi, bekerja dalam tim, dan beradaptasi dengan cepat adalah keterampilan esensial yang perlu diajarkan. Kurikulum yang stagnan dan berorientasi pada hafalan tidak akan mampu mempersiapkan siswa untuk menghadapi realitas ini. Oleh karena itu, perubahan kurikulum diperlukan agar pendidikan tetap relevan dengan kebutuhan zaman.

2. Mengakomodasi Potensi Individu

Setiap anak memiliki potensi yang berbeda. Namun, kurikulum yang seragam dan kaku sering kali tidak memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Akibatnya, banyak siswa yang merasa terbatas dan kehilangan semangat dalam belajar. Kurikulum yang adaptif dan fleksibel memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi dan minat mereka.

Kurikulum yang mengakomodasi perbedaan ini bukan hanya penting dari sudut pandang akademik, tetapi juga dari perspektif psikologis. Ketika siswa diberi ruang untuk berkembang sesuai dengan potensi mereka, mereka akan merasa lebih termotivasi dan bahagia dalam proses belajar. Ini juga membantu mengurangi stres dan tekanan yang berlebihan akibat tuntutan akademik yang tidak sesuai dengan kemampuan siswa.

3. Menghadirkan Pembelajaran yang Lebih Bermakna

Perubahan kurikulum juga penting untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan relevan dengan kehidupan siswa. Pembelajaran yang hanya berorientasi pada nilai ujian sering kali membuat siswa belajar secara dangkal tanpa pemahaman mendalam. Sebaliknya, kurikulum yang menekankan pada penguasaan kompetensi, seperti yang diusung dalam Kurikulum Merdeka, memungkinkan siswa untuk memahami konsep dengan lebih baik dan menerapkannya dalam kehidupan nyata.

Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan pendekatan kontekstual dalam Kurikulum Merdeka memberi siswa kesempatan untuk belajar melalui pengalaman nyata. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga bagaimana memecahkan masalah, bekerja sama, dan berinovasi. Hal ini menjadikan pendidikan lebih bermakna dan relevan bagi siswa, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi dunia yang terus berubah.

4. Mengembangkan Keterampilan Abad 21

Kurikulum juga perlu berubah untuk memastikan siswa memiliki keterampilan abad 21 yang dibutuhkan dalam dunia kerja dan kehidupan modern. Keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan literasi digital adalah hal-hal yang sangat diperlukan di masa kini. Kurikulum yang kaku dan tidak mengikuti perkembangan ini akan membuat siswa tertinggal.

Perubahan kurikulum yang adaptif dengan kemajuan teknologi juga memberi kesempatan kepada guru untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Penggunaan teknologi bukan hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan digital yang sangat dibutuhkan di dunia kerja.

5. Mengurangi Ketimpangan Pendidikan

Salah satu tujuan utama dari perubahan kurikulum adalah menciptakan kesetaraan dalam pendidikan. Kurikulum yang lebih inklusif memungkinkan semua siswa, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, untuk mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan potensi mereka. Kurikulum lama sering kali tidak mengakomodasi keberagaman ini, sehingga siswa dengan keterbatasan sering kali tertinggal.

Dengan perubahan kurikulum yang lebih inklusif dan berbasis kompetensi, diharapkan tidak ada lagi siswa yang merasa terpinggirkan. Semua siswa, tanpa memandang latar belakang, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan mencapai potensi terbaik mereka.

6. Membentuk Generasi Berkarakter

Selain mengembangkan keterampilan intelektual, kurikulum yang berubah juga harus menekankan pembentukan karakter. Nilai-nilai moral dan etika sangat penting dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas dan jiwa sosial yang tinggi. Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya pendidikan karakter melalui penguatan Profil Pelajar Pancasila, yang mencakup nilai-nilai gotong royong, kemandirian, dan tanggung jawab.

Dengan demikian, perubahan kurikulum bukan hanya soal mengikuti tren atau tuntutan zaman, tetapi juga tentang membentuk generasi yang memiliki kemampuan dan karakter untuk memimpin masa depan dengan bijaksana dan bertanggung jawab.

Kesimpulan: Kurikulum yang Berubah, Pendidikan yang Lebih Baik

Pendidikan tidak boleh statis. Ia harus selalu bergerak seiring perkembangan zaman. Kurikulum yang adaptif, fleksibel, dan relevan dengan kebutuhan masa depan adalah kunci untuk memastikan siswa siap menghadapi tantangan global. Dengan kurikulum yang terus diperbarui, kita tidak hanya mempersiapkan generasi cerdas, tetapi juga generasi yang siap mengubah dunia menjadi lebih baik.

Kita semua, baik sebagai pendidik, orang tua, maupun masyarakat, memiliki tanggung jawab untuk mendorong perubahan ini. Karena pada akhirnya, perubahan kurikulum adalah investasi untuk masa depan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun