Mohon tunggu...
GilangMubarack
GilangMubarack Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia

Sedang belajar, maafkanlah.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Tari Bambangan Cakil, Jawa Tengah di Masa Pandemi

21 Januari 2022   00:54 Diperbarui: 21 Januari 2022   01:14 909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : gasbanter.com

Seni tari bambangan cakil ini merupakan seni tari tradisionl yang berasal dari jawa tengah. Seni tari ini sebenarnya diadopsi dari suatu adegan yang ada diwayang kulit, yaitu adegan perang kembang. Tarian banbangan cakil ini menceritakan tentang perang antara arjuna melawan raksasa. Tokoh arjuna ini bersifat baik serta lemah lembut, sedangkan rakrasa ini menggambarkan sosok yang jahat dan kasar.

Biasanya pementasan seni tari bambangan ini digelar secara langsung di tempat yang luas dengan adanya tempat duduk untuk para penonton yang hadir. Namun, dengan adanya wabah virus covid 19 pementasan seni terpaska dilakukan secara online untuk mengurangi penularan virus, ada pun pementasan yang di adakan secara offline tetapi peserta wajib memenuhi protokol kesehatan dan menjaga jarak pada saat pementasan berlangsung.

Pementasan seni tari ini dikerjakan tidak seperti biasa pada saat pementasan offline, contohnya seperti jika ingin membuat pentas dimasa pandemi bisadiselengarakan secara live melalui platfrom youtube. Bukan hanya di media youtube saja teteapi kita bisa menonton tanyangan ulang seperti diaplikasi video.com dan lain sebagainya.

Dalam pembelian tiketnya pun dilakukannya berbeda. Dengan adanya pandemi ini proses pemesanan tiket dilakukan secara online melalui suatu aplikasi yang mendukung pementasan tersebut, seperti tix id atau tiket.com. Dengan melalui metode pembelian tiket seperti ini tidak menimbulkan keramaian serta pembeli menjadi jauh lebih aman, mudah dan juga praktis.

Walaupun pada masa pandemi seperti ini, pementasan seni tetap berlangsung meski melalui virtual. Agar pelestarian budaya yang ada di masyarakat tetap dilestarikan serta menjaga nilai dan pesan moral. Juga supaya budaya tersebut masih bisa eksis hingga saat ini walaupun keadaan saat ini sangat tidak memungkinkan untuk melakukan banyk kegiatan secara langsung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun