Kalimantan, 29 Juli 2024
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa wilayah di Kalimantan menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa minggu terakhir. Dinas Kesehatan setempat melaporkan adanya lonjakan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit akibat penyakit ini, dengan beberapa daerah mengalami situasi yang cukup memprihatinkan.
Menurut laporan resmi, hingga akhir Juli 2024, tercatat lebih dari 1.500 kasus baru DBD di seluruh provinsi di Kalimantan. Kenaikan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk curah hujan tinggi yang menciptakan genangan air sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyebar virus dengue.
Wilayah Terdampak
Wilayah yang paling terdampak di antaranya adalah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur. Beberapa rumah sakit di kota-kota besar seperti Banjarmasin, Palangka Raya, dan Samarinda melaporkan peningkatan jumlah pasien DBD yang signifikan, menyebabkan kapasitas perawatan hampir penuh.
Tindakan Pemerintah
Pemerintah daerah bersama Dinas Kesehatan telah melakukan langkah-langkah preventif untuk menekan penyebaran penyakit ini. Langkah-langkah tersebut meliputi:
1. Fogging: Penyemprotan insektisida di daerah-daerah yang teridentifikasi sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk.
2. Edukasi Masyarakat: Penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, menguras, menutup, dan mendaur ulang barang-barang yang bisa menjadi tempat penampungan air.
3. Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Posko-posko kesehatan didirikan untuk memberikan pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi warga yang menunjukkan gejala DBD.
Gejala dan Pencegahan
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap gejala DBD yang meliputi demam tinggi mendadak, nyeri sendi dan otot, sakit kepala, mual, dan ruam kulit. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, warga diminta segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dukungan Masyarakat