Pintu 1 ajak komunitas Jawa Tengah diskusi soal film. Balai Soedjatmoko dan Pintu 1 (12 Seniman) Memulai pameran dan pemutaran film dari tanggal 22 - 27 Januari 2020, berbagai rangkaian acara yang bersangkutan dengan pameran, mulai dari diskusi Sejarah dengan tema "di persimpangan waktu" yang di moderatori oleh Subianto hingga Filmmakers Talk, dimana para pembuat film dalam pemutaran ini berbagi dan berdiskusi.
5 film yang di putarkan dengan tema yang berbeda-beda, mulai dari horor, konflik adat, dance film, hingga bicara soal burung merpati, dan pergaulan anak-anak di sekolah. Film-film yang di putarkan adalah, Jagat, Rumah, Astagfirullah, Mode Incognito, Roma Langngi.
5 Film tersebut di sutradarai oleh sutradara dengan prestasi dan pengalaman yang berbeda-beda, mulai dari, Jagat sutradara RiandhanI Yuda Pamungkas, Riandhani memulai karier sebagai film makers sejak kuliah di Universitas Jember, Sekarang aktifitasnya, Riandhani bekerja sama dengan beberapa perusahaan di Indonesia untuk aktifitas Iklan digital dan komersil.Â
2019 lalu, film Dokumenter dengan judul Etanan yang di sutradarai Riandhani Yuda Pamungkas masuk dalam nominasi Dokumenter panjang pada Festival Film Indonesia , selain itu Etanan juga menjadi nominasi pada Piala maya sebagai film dokumenter panjang, Best film pada festival Denpasar, dan meraih Best Sinematografi pada Festival dokumenter Budi luhur.
Astagfirullah, film horor islmai ini disutradarai oleh Riza Pahlevi, Filmmakers asal Yogyakarta, dimana film pendeknya yang lalu dengan judul Makmum berhasil direalisasikan dalam film panjang. Selain berhasil menjadi film horor panjang, film Makmum dengan versi pendek berhasil meraih berbagai macam penghargaan. Film Makmum dengan durasi panjang tersebut laris dari Indonesia hingga Malaysia. Riza Pahlevi memulai karir sebagai film makers semenjak kuliah di Sekolah Tinggi Multimedia (MMTC) Yogyakarta, berbagai macam penghargaan sudah ia raih.
Mode Incognito, film dengan tema anak-anak ini di sutradarai oleh Cella, kawan dari Makasar, memulai karier sebagai film makers semenjak kuliah di ISBI Makasar, Cella sudah berkecimpung banyak produksi mulai dari film pendek hingga film panjang. Cella sendiri aktif dalam berbagai macam pemutaran film indie hingga beberapa pekan film yang ada di Makasar dan Indonesia.
Rumah, Film yang di sutradarai oleh Gilang Febriano Putra, film ini berlatar belakang Minang kabau. Gilang Febriano Putra memulai karier sebagai film makaers semenjak kuliah di ISI Padang panjang. Gilang Febriano sendiri sekarang aktif dalam pembuatan iklan dan penulisan skenario.Â
Gilang Febriano pernah meraih Award dalam Asean Youth Film fest di Guangzhou Cina sebagai best out standing film dengan 2 film dokumenter nya, selain itu Film yang ditulis oleh Gilang juga pernah nominasi dan meraih penghargaan di berbagai festival di Indonesia, mulai dari Malang film fest, Bandung indiependent film fest, dan pernah meraih film terbaik pada Pekan film Makasar.
Film Roma Langngi, Film yang di sutradarai oleh Ghuiral ini bertemakan dan berbahasa Jawa. Ghuiral sendiri adalah film makers multitalenta, Ghuiral memulai karier sebagai film makers semenjak 2011 lalu, semenjak ia kuliah di Universitas Jember.Â
Ghuiral pernah berkolaborasi dengan Riandhani Yuda dalam film Dokumenter dengan judul Etanan, pada film tersebut Ghuiral sebagai music director berhasil memberi warna pada Etanan yang lebih ciamik, buktinya mereka berhasil meraih nominasi dan penghargaan pada berbagai macam festival di Indonesia. Nominasi Dokumenter panjang dalam Piala maya dan nominasi Dokumenter panjang terbaik pada Festival film Indonesia.
Kelima sutradara tersebut mengajak komunitas di Surakarta dan Jawa Tengah untuk diskusi dengan film terbaru mereka dalam rangkaian acara Pameran seni rupa dan Pemutaran film "P1ntu 1" yang bertempat di Balai Soedjatmoko, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Diskusi akan mulai pada pukul 19:30 WIB.