Mohon tunggu...
Gilang Fadha
Gilang Fadha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penting Berfikir

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Metode Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL)

19 Juni 2024   21:30 Diperbarui: 24 Juni 2024   11:11 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Banyak sekali model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru di Indonesia. Oleh karena itu, guru harus memahami konsep pembelajaran yang berkaitan dengan proses pembelajaran dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Dalam mengembangkan model pembelajaran yang unik, guru harus memiliki sifat inovatif agar murid lebih tertarik terhadap pelajaran yang di tempuh. Model ini harus sesuai dengan situasi nyata di tempat kerja masing-masing.
     Model pembelajaran yang digunakan guru sangat mempengaruhi pencapaian sasaran belajar. Oleh karena itu, guru harus memilih model pembelajaran yang paling sesuai dari berbagai pilihan yang sudah ada, bukan berdasarkan kebiasaan, tetapi berdasarkan materi dan sasaran yang akan dicapai. Setiap siswa yang unik dalam berbagai hal, menunjukkan bahwa guru benar-benar memahami model pembelajaran yang akan digunakan.
Adapun konsep pembelajaran yang berkaitan dengan proses dan pencapaian tujuan pembelajaran yang unik yaitu metode pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning, lebih jelasnya berikut uraian tentang pembelajaran berbasis masalah

A. Pengertian pembelajaran berbasis masalah


Menurut Arends, pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana peserta didik mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri.

Pembelajaran berbasis masalah yang dimaksud yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berfikir siswa dalam memecahkan masalah.  pendekatan ini siswa diminta untuk menyelesaikan masalah yang sebenarnya, yaitu masalah yang terkait dengan kehidupan sehari-hari, dan tujuan dari pendekatan ini adalah untuk meningkatkan kemandirian dan kepercayaan diri siswa.

Siswa melakukan pembelajaran berbasis masalah dengan menganalisis masalah dari berbagai sudut pandang, menemukan sebab akibat, mengumpulkan informasi, dan membuat prediksi atau ramalan untuk menarik kesimpulan. Metode pembelajaran berbasis masalah memungkinkan siswa untuk meningkatkan keterampilan berpikir, menyelesaikan masalah, dan keterampilan sosial.

Metode ini juga dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam artian siswa mampu berfikir untuk pengambilan keputusan, berfikir reflektif atau berfikir yang mengambil dari pengetahuan dan pengalaman sebelumnya, dan berfikir kreatif mereka atau berfikir yang unik dalam imajinasi mereka. Metode tersebut juga dapat membantu mereka bekerja sama dalam tim dan berkomunikasi dengan lebih baik.

Dalam pendekatan ini, guru juga bertindak sebagai fasilitator dan membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan mereka. Guru membantu siswa dalam mengumpulkan data, menganalisis masalah, dan membuat hipotesis atau rancangan. Guru juga meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Oleh karena itu, pembelajaran berbasis masalah dapat membantu siswa meningkatkan keterampilan sosial, penyelesaian masalah, dan pemikiran kritis.

B. Kelebihan pembelajaran berbasis masalah

Adapun kelebihan dari metode pembelajaran berbasis masalah yaitu
1. Lebih mudah memahami isi materi,
Teknik Pemecehan masalah dalam pembelajaran sangat bagus untuk memahami isi materi
2. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa dan memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru.
3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.
4. Pemecahan masalah dapat membantu siswa mentransfer apa yang mereka ketahui ke situasi dunia nyata.
5. Pemecahan masalah dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuan baru dan bertanggung jawab atas pembelajaran yang mereplikasi. Pemecahan masalah juga dapat mendorong siswa untuk menilai proses belajar mereka dan hasil mereka.
6. Bisa menunjukkan kepada siswa melalui pemecahan masalah bahwa semua mata pelajaran seperti matematika, IPA, dan sejarah adalah cara berpikir dan sesuatu yang harus dipahami oleh siswa, bukan hanya belajar dari guru atau buku.
7. Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai oleh siswa.
8. Pemecahan masalah dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan menyesuaikan diri dengan pengetahuan baru.
9. Pemecahan masalah dapat memberi siswa kesempatan untuk menggunakan apa yang mereka ketahui dalam kehidupan nyata.  
10. Pemecahan masalah dapat menumbuhkan keinginan siswa untuk belajar terus-menerus, terlepas dari situasi apa pun.

C. Kelemahan pembelajaran berbasis masalah.


Pembelajaran berbasis masalah tidak hanya memiliki kelebihan tapi juga kelemahan di antaranya
1.  jika siswa tidak tertarik atau tidak percaya bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk diselesaikan maka siswa tidak akan mencobanya.
2. Membutuhkan cukup waktu yang lama untuk mempersiapkan strategi pembelajaran dengan menyelesaikan masalah.
3. Dalam kelas yang memiliki banyak siswa
yang berbeda, akan sulit untuk membagi tugas.
4. PBM tidak cocok untuk digunakan di sekolah dasar karena masalah kemampuan bekerja dalam kelompok. PBM lebih baik digunakan untuk mahasiswa perguruan tinggi, atau paling tidak untuk siswa sekolah menengah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun