Mohon tunggu...
Aristotahes
Aristotahes Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Mahasiswa Tuna Asmara

Enjoy Reading ... :)

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Distorsi Hukum Era Orba

9 Januari 2020   13:15 Diperbarui: 9 Januari 2020   13:23 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang kita tahu salah satu julukan yang bertengger di atas nama Soeharto yaitu sebagai Bapak Pembangunan, namun hal ini tidak saya terima begitu saja karena dalam faktanya pada zaman Orde Baru lah pemerintah merencanakan untuk membangun di daerah tertentu Namun di saat yang bersamaan juga tidak dilakukan secara merata yang juga dapat disebut sebagai alat konspirasi antara Penguasa dan rakyat yang seolah-olah rakyat diuntungkan namun sebaliknya permasalah yang diuntungkan dan Melarat lah rakyat rakyat jelata hingga terjadi krisis moneter yang melanda negeri ini. 

Pada masa orde baru ini kesenjangan sosial terlihat jelas antara pembangunan di pusat dengan pusat di daerah karena aset berupa dana yang didapatkan dari masing-masing daerah banyak diberikan ke pusat untuk pembangunan Hal inilah yang mendasari keterlambatan pembangunan pada daerah-daerah tertentu bahkan dapat menjadi salah satu penyebab penghambatan pada beberapa daerah di Indonesia karena pada zaman orba pembangunan khususon di laksanakan pada pusat negara.

Membahas mengenai orba memang tak lengkap rasanya jika kita tidak membahas tentang pelanggaran HAM yang terjadi pada masa itu. Pelanggaran HAM pada zaman tersebut memang sangat merajalela hingga menjadi sugesti khususnya pada rakyat-rakyat jelata sebagai contohnya jika Rakyat ingin berbicara tentang pejabat atau pemerintah negara harus mencari ruang yang tersembunyi atau jarang diketahui oleh publik contohnya di dalam kamar yang Dimana rumah tersebut itu terkunci yang dimaksudkan agar saat pembicaraan hal tersebut tidak sampai terdengar oleh aparat hukum. 

Pada zaman orba pula kekerasan digunakan untuk menciptakan suasana yang aman misalnya dengan adanya penembakan misterius dan Penculikan yang menyasar orang-orang yang mencoba mengeluarkan pendapatnya terhadap pemerintah pelanggaran HAM ini juga terjadi ketika hak rakyat untuk berpendapat berpolitik dan berserikat ditiadakan dan dihapuskan yang juga dialami oleh warga non pribumi dan warga Tionghoa sehingga isu Sara sangat terasa kentalnya. 

Pembahasan penculikan dan penghilangan orang memang akan selalu kita ingat pada hilangnya beberapa aktivis yang hingga saat ini mayatnya atau jasadnya tak pernah ditemukan yang penguasa sendiri pun tak ingin bertanggungjawab atau menyelidiki lebih lanjut kenapa hal tersebut harus terjadi dan siapa dalang dibalik kerusuhan tersebut. 

Terlepas dari hal hal yang berbau negatif, Soeharto juga memiliki sebuah jasa yang hingga saat ini masih ter abadikan pada Republik Indonesia ini yaitu salah satunya program Keluarga Berencana atau KB yang menjadi salah satu prestasi besar Soeharto. Materi pencanangan Keluarga Berencana adalah untuk tercapainya jumlah penduduk yang serasi dengan laju pembangunan yang merata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun