Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) menjadi wadah bagi para mahasiswa menyalurkan berbagai macam kegiatan positif pada  masyarakat. PMM sendiri bertujuan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satunya yang dilakukan oleh kelompok 27 pada hari Kamis, 23 Januari 2023. Dengan beranggotakan Gilang Arif Akbar dan Muhamad Ryhan Aghani yang berasal dari Fakultas Hukum kemudian Dini Okta, Amelia Rani Marni Jamlean dan Ajeng Dwi Putri Pratama dari FKIP Jurusan Pendidikan Matematika yang di dampingi oleh dosen pembina bapak Jamroji, S.Sos, M.Comms.Â
Pengabdian masyarakat oleh mahasiswa atau biasa di sebut PMM, Merupakan kegiatan pengabdian Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Malang. Dalam kegiatanya para mahasiswa di tuntut memiliki jiwa sosial untuk mengembangkan potensi potensi yang ada dalam masyarakat, salah satunya yakni melakukan pengembangan usaha usaha yang terdapat di desa.
Badan usaha Milik Desa (BUMDES) Jatidiri yang terletak di kabupaten Malang tepatnya di Desa Jatiguwi Merupakan suatu unit usaha yang terdiri membawahi beberapa UKM yang ada di dalan desa, seperti usaha pengembangan tahu, usaha pengembangan Rangginang, dan beberapa usaha lainnya.
 Salah satunya seperti yang di lakukan oleh Kelompok 27 PMM UMM. Untuk mengembangkan usaha di bidang pengembangan bumbu pecel. Jatidiri memiliki brand bumbu pecel yang bernama "Bumbu pecel Bu. Suharti" Bumbu pecel ini biasanya hanya di pasarkan Desa Jatiguwi, Usaha bumbu pecel ini sebenarnya memiliki potensi yang cukup menjanjikan akan tetapi kurangnya kemampuan memasarkan produk menjadi penghambat berkembangnya usaha Bumbu pecel ini.
 Selain itu Semenjak awal bumbu pecel ini didirikan pada tahun 2016, pihak pengelola hanya membuat dan mengepack dalam bungkus mika, sehingga bumbu pecel tersebut banyak mengeluarkan minyak dari bumbu pecelnya. Dari hasil yang sudah kami dapatkan dari lapangan tersebut yang kemudian kami inovasikan menjadi :
Bahwa untuk mengurangi minyak agar tak terlalu tampak basah pada bumbu pecel, pack bumbu haruslah berada pada ruang kedap, maka dibutuhkan inovasi pack bumbu pecel tersebut menggunakan toples plastik kecil yang harganya sangat terjangkau, sehingga masih dapat bersaing dengan pasar.
Kelompok 27 PMM UMM juga berkesempatan memberikan sosialisasi berupa pemahaman bagaimana cara memasarkan online produk bumbu pecel tersebut agar bisa menyentuh semua kalangan lebih luas. Kami memberikan pemahaman cara memasarkan menggunakan Facebook, Instagram, juga kami memberikan link link Group UMKM Malang Raya agar dapat memasarkan di Whaatsapp.
Selain itu mereka juga memberikan pemahaman betapa pentingnya kerjasama badan usaha agara bekerjasama dengan akademisi khususnya PTN/PTS di Malang Raya agar usaha dapat lebih berkembang dengan pesat dengan memberikan media presentasi (PPT). Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Dari hasil sosialisasi yang masif dari PMM tersebut, saat ini "BUMBU PECEL BU SUHARTI" sudah menjalankan Instagram maupun facebook juga telah masif memasarkan via whaatsapp. Direktur BUMDES jatidiri, Andreas Tri Purnomo menuturkan bahwa harapannya program yang di bawakan Mahasiswa saat ini dapat memberikan Impact Postif bagi Masyarakat Desa Jatiguwi pada umumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!